London Pernahkah Anda mendengar lagu berjudul Royal yang diciptakan dan dilantunkan oleh musisi muda bernama panggung Lorde? Lagu hasil karya musisi asal New Zealand ini berhasil masuk ke dalam 4 nominasi Grammy 2014 dan memenangkan dua diantaranya, yakni Song of the Year dan Best Pop Solo Performance.
Lepas dari penghargaan-penghargaan yang diraih, lagu ini menyindir usaha dan gaya hidup banyak orang yang ingin menjadi seperti anggota keluarga kerajaan yang hidup bergelimang harta.
Berbicara tentang anggota keluarga kerajaan, pikiran kita mungkin akan langsung tertuju pada sosok Kate Middleton. Kicah cintanya dengan Pangeran William bak dongeng-dongeng yang kita dengar semasa kecil. Seorang gadis dari kalangan biasa yang akhirnya menikah dengan seorang pangeran tampan dan kemudian masuk menjadi anggota keluarga kerajaan.
Lantas bagaimana gaya berbusana Kate setelah ia menjadi bagian dari keluarga Ratu Elizabeth II ini? Apa yang bisa ditiru dari seorang Kate Middleton dalam hal gaya berbusana dan sikap fashionnya?
Seperti dilansir dailymail, Selasa (18/2/2014), di istana Buckingham pada Senin malam 17 Februari 2014, Duchess of Cabridge Kate Middleton bersama Ratu Elizabeth II menyambut para tamu undangan dalam acara perayaan 60 tahun ratu menjadi patorn dari Royal Academy of Dramatic Art. Gaun merah menyala rancangan Alexander McQueen tidak membuat tampilannya terkesan `berat` karena rambutnya dibiarkan tergerai.
Coba mainkan memori Anda. Baju yang dikenakan Kate di acara tersebut adalah baju yang pernah ia pakai saat Diamond Jubilee pada bulan Juni 2012. Recyle! Hal ini adalah satu hal yang bisa kita pelajari dari sosok Kate Middleton.
Bagi kita mengenakan baju yang sama setiap hari adalah hal yang sangat lumrah. Akan tetapi dunia kaum jetset mempunyai aturan sendiri. Tampil di acara bergengsi dengan pakaian yang sudah digunakan sebelumnya adalah pilihan terakhir. Tapi hal ini terbukti tidak berlaku untuk istri Pangeran William ini.
Kate tetap tampil percaya diri meski dengan pakaian yang sudah pernah ia pakai sebelumnya. Hal ini bukan kali pertama ia lakukan tapi sudah berkali-kali.
Pada tahun 2012, media menyorot gaya berbusana Kate saat ia pertama kali menyampaikan pidato publiknya sebagai Duchess of Cambridge. Yang menjadi perhatian publik bukan hanya tentang gaun birunya yang sangat bangsawan.
Pada tahun 2010, ibunda Kate, Carole Middleton, memakai gaun yang sama. Sebagian kita mungkin merasa malu untuk pinjam-meminjam baju tapi tidaklah demikian dengan Kate yang pada bulan Januari kemarin menginjak usia 32 tahun.
Bagi sebagian besar kita, mimpi menjadi seorang putri kerajaan sama dengan menikmati sensasi rancangan-rancangan rumah mode high fashion. Bagi Kate, menjadi putri kerajaan tidak membatasi kreatifitasnya dalam fashion untuk juga memakai pakaian-pakaian dari label yang tergolong street fashion.
Di akhir tahun 2013 tepatnya pada bulan Desember, Kate dalam pemutaran perdana film `Mandela` menggunakan kalung yang dibelinya di Zara dengan harga sekitar US$ 35 (Rp 413 ribu dengan kurs 11.800). Harga tersebut terbilang cukup terjangkau bagi banyak orang dan malah terkesan sangat murah bagi tokoh sekelas anggota keluarga kerajaan. Selain Zara, label-label street fashion lain yang juga digemarinya adalah Topshop dan Reiss.
Memakai baju lama, pinjam-meminjam baju, dan membeli produk fashion dengan harga terjangkau adalah tiga sikap sederhananya dalam berfashion yang bisa dipelajari dari seorang Kate Middleton yang memakai gaun pernikahan rancangan Sarah Burton dari rumah mode high fashion Alexander McQueen.
Tampil cantik dan menawan bukan hanya bisa didapat dengan membeli produk-produk fashion berharga mahal. Fashion adalah tentang padu-padan. Pakaian-pakaian lama, aksesoris milik ibu, atau potong rambut di salon yang biasa saja dapat membuat penampilan kita memukau asalkan tepat dalam memadu-padankannya. Jangan batasi kreatifitas fashion Anda dengan harga yang tertera di label.
(Bio/Igw)
Baca Juga
Â
Advertisement