Liputan6.com, Jakarta Mandi junub atau mandi wajib merupakan kewajiban bagi setiap Muslim, baik pria maupun wanita, untuk mensucikan diri dari hadas besar. Bagi wanita, pemahaman yang tepat mengenai tata cara mandi junub sangatlah penting untuk memastikan kesucian dan keabsahan ibadah. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang tata cara mandi junub wanita sesuai dengan syariat Islam, mulai dari pengertian, dalil, rukun, hingga langkah-langkah pelaksanaannya.
Pengertian Mandi Junub
Mandi junub, yang juga dikenal sebagai mandi wajib atau mandi janabah, adalah proses bersuci yang diwajibkan dalam Islam untuk menghilangkan hadas besar. Kata "junub" berasal dari bahasa Arab yang bermakna "jauh", mengisyaratkan kondisi seseorang yang jauh dari kesucian dan ibadah tertentu hingga ia melakukan mandi wajib.
Dalam konteks syariat, junub merujuk pada keadaan seseorang setelah mengalami salah satu dari dua hal:
- Keluarnya mani dari alat kelamin, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
- Terjadinya persetubuhan (hubungan suami istri), meskipun tidak sampai keluar mani.
Bagi wanita, kondisi yang mewajibkan mandi junub juga mencakup:
- Selesainya masa haid (menstruasi)
- Berakhirnya masa nifas (darah pasca melahirkan)
Mandi junub bukan sekadar ritual pembersihan fisik, melainkan juga merupakan bentuk penyucian spiritual yang mempersiapkan seorang Muslim untuk melaksanakan ibadah-ibadah tertentu seperti shalat, puasa, membaca Al-Qur'an, dan memasuki masjid.
Advertisement
Dalil Tentang Kewajiban Mandi Junub
Kewajiban mandi junub didasarkan pada beberapa dalil dari Al-Qur'an dan Hadits. Berikut adalah beberapa dalil utama yang menjadi landasan hukum mandi junub:
1. Al-Qur'an Surat Al-Maidah Ayat 6
Allah SWT berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah."
Ayat ini secara eksplisit memerintahkan orang-orang beriman untuk mandi ketika dalam keadaan junub, terutama jika hendak melaksanakan shalat.
2. Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim
Rasulullah SAW bersabda:
"Mandi itu wajib atas setiap orang yang mengalami hadas besar."
Hadits ini menegaskan kewajiban mandi bagi siapa saja yang mengalami hadas besar, termasuk junub, haid, nifas, dan kondisi lainnya yang termasuk dalam kategori hadas besar.
3. Hadits Riwayat Muslim
Dalam sebuah hadits lain, Rasulullah SAW bersabda:
"Apabila seorang laki-laki duduk di antara cabang-cabang istrinya yang empat (yakni kedua tangan dan kedua kakinya) kemudian bersetubuh dengannya, maka wajib mandi."
Hadits ini secara spesifik menjelaskan kewajiban mandi junub setelah melakukan hubungan suami istri.
Dalil-dalil di atas memberikan landasan yang kuat tentang kewajiban mandi junub dalam Islam. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kesucian dan kebersihan dalam ajaran Islam, tidak hanya secara fisik tetapi juga spiritual.
Rukun Mandi Junub
Dalam pelaksanaan mandi junub, terdapat rukun-rukun yang harus dipenuhi agar mandi tersebut sah menurut syariat. Rukun adalah bagian integral dari suatu ibadah yang tidak boleh ditinggalkan. Berikut adalah rukun-rukun mandi junub:
1. Niat
Niat merupakan rukun pertama dan terpenting dalam mandi junub. Niat dilakukan di dalam hati pada saat pertama kali air menyentuh tubuh. Niat ini harus dilakukan dengan sadar dan ikhlas karena Allah SWT. Lafaz niat mandi junub adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitul-ghusla liraf'il hadatsil-akbari fardhan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas besar, fardhu karena Allah Ta'ala."
Dalam mazhab Syafi'i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh. Hal ini menunjukkan pentingnya kesadaran dan kesengajaan dalam melakukan ibadah mandi junub.
2. Meratakan Air ke Seluruh Tubuh
Rukun kedua adalah membasuh seluruh tubuh dengan air, tanpa ada bagian yang terlewat sekecil apapun. Ini mencakup:
- Seluruh permukaan kulit, termasuk lipatan-lipatan kulit
- Rambut kepala hingga ke akar-akarnya
- Bulu-bulu di seluruh tubuh
- Bagian dalam pusar
- Bagian dalam telinga
- Sela-sela jari tangan dan kaki
Penting untuk memastikan bahwa air benar-benar menyentuh dan membasahi seluruh bagian tubuh. Jika ada bagian sekecil apapun yang tidak terbasuh air, maka mandi junub dianggap tidak sah.
Dalam pelaksanaannya, disunnahkan untuk memulai dari bagian kanan tubuh kemudian dilanjutkan ke bagian kiri. Hal ini sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW yang selalu mendahulukan yang kanan dalam hal-hal yang baik.
Memahami dan melaksanakan rukun-rukun mandi junub dengan benar adalah kunci untuk memastikan kesahan dan kesempurnaan ibadah ini. Dengan memenuhi kedua rukun ini - niat yang ikhlas dan meratakan air ke seluruh tubuh - seorang Muslim dapat yakin bahwa mandi junubnya telah dilakukan sesuai dengan syariat Islam.
Advertisement
Tata Cara Mandi Junub Wanita
Berikut adalah panduan lengkap tata cara mandi junub untuk wanita sesuai dengan syariat Islam:
1. Persiapan
Sebelum memulai mandi junub, pastikan Anda berada di tempat yang tertutup dan pribadi. Siapkan air yang suci dan cukup untuk membasuh seluruh tubuh. Jika memungkinkan, gunakan air yang mengalir.
2. Membaca Basmalah
Awali dengan membaca basmalah:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillahirrahmanirrahim
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
3. Membersihkan Tangan
Cuci kedua tangan hingga pergelangan sebanyak tiga kali. Pastikan untuk membersihkan sela-sela jari.
4. Membersihkan Area Pribadi
Bersihkan area kemaluan dan sekitarnya dengan tangan kiri. Pastikan untuk menghilangkan segala kotoran atau najis yang mungkin masih menempel.
5. Membersihkan Tangan Kembali
Setelah membersihkan area pribadi, cuci kembali tangan Anda, sebaiknya menggunakan sabun untuk memastikan kebersihan.
6. Berwudhu
Lakukan wudhu seperti yang biasa dilakukan untuk shalat. Ini mencakup:
- Membasuh wajah
- Membasuh kedua tangan hingga siku
- Mengusap sebagian kepala
- Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
Namun, Anda bisa menunda membasuh kaki hingga akhir mandi jika berwudhu di tempat yang berbeda dengan tempat mandi.
7. Membasuh Kepala
Basahi rambut kepala hingga ke akar-akarnya. Untuk wanita dengan rambut panjang atau tebal, tidak wajib mengurai kepangan rambut, tetapi pastikan air mencapai kulit kepala. Siramkan air ke kepala sebanyak tiga kali, sambil memijat kulit kepala untuk memastikan air meresap hingga ke akar rambut.
8. Menyiram Seluruh Tubuh
Guyurkan air ke seluruh tubuh, dimulai dari sisi kanan kemudian sisi kiri. Pastikan air membasahi seluruh bagian tubuh, termasuk:
- Leher dan telinga
- Ketiak
- Lipatan-lipatan kulit
- Pusar
- Sela-sela jari tangan dan kaki
Gosok-gosok tubuh untuk memastikan air benar-benar merata dan tidak ada bagian yang terlewat.
9. Mengulangi Penyiraman
Ulangi penyiraman air ke seluruh tubuh sebanyak tiga kali untuk memastikan kesempurnaan mandi junub.
10. Mengeringkan Tubuh
Setelah selesai, keringkan tubuh dengan handuk yang bersih. Pastikan tidak ada air yang tergenang di tubuh.
11. Berdoa Setelah Mandi
Akhiri mandi junub dengan membaca doa:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Asyhadu alla ilaha illallahu wahdahu la syarika lahu wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuluhu, allahumma-j'alni minat-tawwabina waj'alni minal-mutatahhirin(a)
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bersuci (shalih)."
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, seorang wanita dapat memastikan bahwa mandi junubnya telah dilakukan sesuai dengan syariat Islam. Penting untuk diingat bahwa meskipun tata cara ini detail, esensi utamanya adalah niat yang ikhlas dan memastikan air menyentuh seluruh bagian tubuh.
Sunnah-sunnah dalam Mandi Junub
Selain rukun-rukun yang wajib dilaksanakan, terdapat beberapa sunnah atau amalan yang dianjurkan dalam mandi junub. Melaksanakan sunnah-sunnah ini dapat meningkatkan kesempurnaan dan pahala dari ibadah mandi junub. Berikut adalah sunnah-sunnah dalam mandi junub:
1. Membaca Basmalah
Dianjurkan untuk memulai mandi junub dengan membaca basmalah:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillahirrahmanirrahim
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
2. Mencuci Tangan Terlebih Dahulu
Sebelum memulai mandi, disunnahkan untuk mencuci kedua tangan hingga pergelangan sebanyak tiga kali. Hal ini bertujuan untuk memastikan kebersihan tangan sebelum menyentuh bagian tubuh lainnya.
3. Membersihkan Area Pribadi
Membersihkan area kemaluan dan sekitarnya dengan tangan kiri sebelum memulai mandi junub. Setelah itu, disunnahkan untuk mencuci tangan kembali, sebaiknya dengan sabun.
4. Berwudhu Sebelum Mandi
Melakukan wudhu seperti wudhu untuk shalat sebelum membasuh seluruh tubuh. Namun, boleh menunda membasuh kaki hingga akhir mandi jika tempat wudhu berbeda dengan tempat mandi.
5. Mendahulukan Bagian Kanan
Dalam membasuh tubuh, disunnahkan untuk mendahulukan bagian kanan tubuh sebelum bagian kiri. Ini sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW yang selalu mendahulukan yang kanan dalam hal-hal yang baik.
6. Menggosok-gosok Tubuh
Disunnahkan untuk menggosok-gosok tubuh saat membasuhnya untuk memastikan air benar-benar merata dan membersihkan dengan sempurna.
7. Menyela-nyela Rambut dan Jenggot
Bagi yang memiliki rambut tebal atau jenggot, disunnahkan untuk menyela-nyelanya dengan jari-jari tangan agar air dapat mencapai kulit di bawahnya.
8. Mengalirkan Air ke Lipatan-lipatan Kulit
Memastikan air mengalir ke seluruh lipatan kulit, termasuk di bawah ketiak, lipatan perut, dan area-area tersembunyi lainnya.
9. Menghemat Penggunaan Air
Meskipun harus memastikan seluruh tubuh terbasuh, disunnahkan untuk tidak berlebihan dalam menggunakan air. Rasulullah SAW mengajarkan untuk menggunakan air secukupnya dalam bersuci.
10. Membaca Doa Setelah Mandi
Setelah selesai mandi, disunnahkan untuk membaca doa:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Asyhadu alla ilaha illallahu wahdahu la syarika lahu wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuluhu, allahumma-j'alni minat-tawwabina waj'alni minal-mutatahhirin(a)
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bersuci (shalih)."
Melaksanakan sunnah-sunnah ini dalam mandi junub tidak hanya meningkatkan kesempurnaan ibadah, tetapi juga menambah pahala dan keberkahan. Sunnah-sunnah ini mencerminkan ketelitian dan kesungguhan dalam beribadah, serta menunjukkan pentingnya kebersihan dan kesucian dalam Islam, baik secara lahiriah maupun batiniah.
Advertisement
Hal-hal yang Dilarang Saat Junub
Ketika seseorang dalam keadaan junub, terdapat beberapa hal yang dilarang atau tidak diperbolehkan untuk dilakukan sampai ia melaksanakan mandi junub. Pemahaman tentang larangan-larangan ini penting untuk memastikan kesucian dan keabsahan ibadah. Berikut adalah hal-hal yang dilarang saat junub:
1. Melaksanakan Shalat
Larangan utama bagi orang yang junub adalah melaksanakan shalat. Shalat merupakan ibadah yang mensyaratkan kesucian dari hadas besar, dan junub termasuk dalam kategori hadas besar. Oleh karena itu, seseorang yang junub dilarang melaksanakan shalat sampai ia mandi junub.
2. Membaca Al-Qur'an
Orang yang junub dilarang membaca Al-Qur'an. Namun, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai batasan larangan ini. Sebagian ulama membolehkan membaca Al-Qur'an dalam hati tanpa menyentuh mushaf, sementara sebagian lain melarang secara mutlak.
3. Menyentuh dan Membawa Mushaf Al-Qur'an
Menyentuh dan membawa mushaf Al-Qur'an dilarang bagi orang yang junub. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam Surat Al-Waqi'ah ayat 79: "Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan."
4. Memasuki Masjid
Orang yang junub dilarang memasuki masjid, kecuali dalam keadaan darurat atau hanya sekedar lewat tanpa berdiam diri di dalamnya. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam Surat An-Nisa ayat 43: "...dan jangan pula (kamu hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, kecuali sekedar melewati jalan saja..."
5. Thawaf di Ka'bah
Bagi yang sedang melaksanakan ibadah haji atau umrah, thawaf di Ka'bah dilarang bagi orang yang junub. Thawaf mensyaratkan kesucian dari hadas besar dan kecil.
6. I'tikaf di Masjid
I'tikaf atau berdiam diri di masjid dengan niat ibadah tidak diperbolehkan bagi orang yang junub.
7. Menyentuh Benda-benda yang Bertuliskan Ayat Al-Qur'an
Sebagian ulama juga melarang orang yang junub untuk menyentuh benda-benda yang bertuliskan ayat Al-Qur'an, seperti tasbih atau hiasan dinding yang memuat ayat-ayat Al-Qur'an.
Penting untuk dicatat bahwa larangan-larangan ini berlaku sampai seseorang melaksanakan mandi junub. Setelah mandi junub dilakukan dengan benar, semua larangan ini tidak berlaku lagi dan seseorang dapat kembali melakukan aktivitas ibadah seperti biasa.
Pemahaman tentang hal-hal yang dilarang saat junub ini membantu seorang Muslim untuk menjaga kesucian dirinya dan menghormati kesucian ibadah dan tempat-tempat ibadah. Hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya mandi junub dalam mempersiapkan diri secara spiritual untuk melaksanakan berbagai bentuk ibadah dalam Islam.
Kesimpulan
Mandi junub merupakan ritual penyucian diri yang sangat penting dalam Islam, khususnya bagi wanita. Pemahaman yang mendalam tentang tata cara mandi junub tidak hanya memastikan keabsahan ibadah, tetapi juga mencerminkan ketaatan dan kedekatan seorang hamba kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan mandi junub sesuai dengan syariat, seorang Muslimah dapat memulai ibadahnya dalam keadaan suci dan bersih, baik secara lahiriah maupun batiniah.
Penting untuk diingat bahwa meskipun terdapat langkah-langkah dan sunnah-sunnah yang detail dalam pelaksanaan mandi junub, esensi utamanya adalah niat yang ikhlas dan memastikan air menyentuh seluruh bagian tubuh. Ketelitian dalam melaksanakan mandi junub bukan hanya tentang memenuhi syarat fiqih, tetapi juga merupakan bentuk penghayatan terhadap nilai-nilai kebersihan dan kesucian yang sangat dijunjung tinggi dalam Islam.
Dengan memahami dan melaksanakan tata cara mandi junub dengan benar, seorang Muslimah tidak hanya memenuhi kewajibannya, tetapi juga meningkatkan kualitas ibadahnya. Semoga panduan ini dapat membantu para Muslimah dalam menjalankan kewajiban mandi junub dengan lebih baik dan penuh keyakinan.
Advertisement