Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda mengalami buang air kecil saat tengah mandi junub? Jika terjadi hal demikian, apakah kita perlu mengulang mandi besar dari awal? Artikel ini akan membahas secara detail hukum buang air kecil saat mandi junub, berdasarkan dalil Al-Quran, Hadits, dan pendapat para ulama.
Mandi junub merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah mengalami hadas besar, seperti setelah berhubungan intim atau mimpi basah. Proses bersuci ini bertujuan untuk menghilangkan hadas besar dan mensucikan diri sebelum melaksanakan ibadah sholat. Namun, seringkali muncul keraguan terkait hal-hal yang terjadi di tengah proses mandi junub, seperti buang air kecil. Memahami hukum yang benar terkait hal ini sangat penting untuk memastikan kesucian dan sahnya ibadah.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Tujuan utama artikel ini adalah memberikan pemahaman yang komprehensif dan akurat tentang hukum mandi junub dan kaitannya dengan buang air kecil. Penjelasan akan diberikan secara rinci, disertai dengan dalil dan pendapat para ulama, sehingga pembaca dapat memahami dengan jelas dan tidak ragu lagi dalam menjalankan ibadah.
Simak informasi selengkapnya berikut ini sebagaimana telah Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (13/3/2025).
Rukun dan Tata Cara Mandi Junub yang Benar
Niat merupakan rukun utama dalam mandi junub. Niat harus dibacakan dalam hati dengan ikhlas, yaitu berniat untuk mensucikan diri dari hadas besar.
Setelah niat, siramkan air ke seluruh tubuh secara merata, mulai dari kepala hingga ujung kaki. Pastikan air mencapai seluruh bagian tubuh, termasuk bagian-bagian yang sulit dijangkau.
Urutan yang disunahkan dalam mandi junub adalah dimulai dengan membasuh kedua tangan, kemudian membersihkan kemaluan, lalu membasuh seluruh tubuh. Namun, yang terpenting adalah memastikan seluruh tubuh terkena air.
Beberapa sunnah dalam mandi junub antara lain: menggunakan air yang cukup, berdoa, dan membaca dzikir. Meskipun sunnah, hal ini dianjurkan untuk mendapatkan keberkahan.
Advertisement
Pembatal Wudhu vs Pembatal Mandi Junub
Sebelum membahas tentang apakah mandi junub harus diulang jika di dalam prosesnya kita buang air kecil, penting untuk memahami hal-hal yang membatalkan mandi junub dan wudhu. Hal-hal yang membatalkan wudhu antara lain: keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur (seperti buang air kecil, buang air besar, dan kentut), tidur nyenyak, dan lain-lain.
Sedangkan hal-hal yang membatalkan mandi junub meliputi: bertemunya dua kemaluan, keluar sperma, keluar darah haid, keluar darah nifas, melahirkan, dan meninggal dunia. Buang air kecil bukan termasuk pembatal mandi junub.
Perbedaan mendasar antara pembatal wudhu dan pembatal mandi junub terletak pada jenis hadas yang ditimbulkan. Pembatal wudhu menimbulkan hadas kecil, sedangkan pembatal mandi junub menimbulkan hadas besar.
Para ulama sepakat bahwa buang air kecil hanya membatalkan wudhu, bukan mandi junub. Hal ini berdasarkan dalil-dalil Al-Quran dan Hadits, serta ijma' (kesepakatan) para ulama.
Buang Air Kecil di Tengah Mandi Junub: Hukum dan Penjelasannya
Buang air kecil di tengah mandi junub tidak membatalkan mandi junub.
Meskipun buang air kecil membatalkan wudhu, hal ini tidak berlaku untuk mandi junub. Mandi junub sah jika telah memenuhi rukunnya, yaitu niat, membersihkan najis (jika ada), dan membasuh seluruh tubuh.
Berbagai pendapat ulama sepakat bahwa buang air kecil saat mandi junub tidak membatalkan mandi tersebut. Namun, mereka menekankan perlunya berwudhu kembali sebelum sholat.
Dalil dan argumentasi dari berbagai mazhab mendukung kesimpulan ini. Tidak ada dalil yang menyatakan bahwa buang air kecil membatalkan mandi junub.
Advertisement
Langkah yang Tepat Jika Buang Air Kecil Saat Mandi Junub
Jika Anda buang air kecil saat mandi junub, lanjutkan proses mandi hingga selesai.
Setelah mandi junub selesai, wajib berwudhu kembali jika ingin melaksanakan sholat.
Urutan yang disarankan adalah menyelesaikan mandi junub terlebih dahulu, kemudian berwudhu. Hal ini untuk memastikan kesucian diri sebelum sholat.
Untuk menghindari keinginan buang air kecil saat mandi junub, sebaiknya buang air kecil terlebih dahulu sebelum memulai mandi.
Pertanyaan Seputar Air Mandi Junub dan Najis
Mandi di air sedikit (kurang dari dua kullah) yang terkena najis hukumnya makruh, namun hadats tetap hilang jika seluruh badan telah terendam sebelum tercampur najis.
Perbedaan antara air sedikit dan air banyak terletak pada hukum najisnya. Air banyak tidak menjadi najis meskipun terkena najis, sedangkan air sedikit menjadi najis.
Jika air mandi terkontaminasi najis, maka bagian tubuh yang terkena najis harus dibersihkan kembali dengan air suci.
Untuk memastikan kesucian air saat mandi junub, gunakan air yang cukup dan pastikan air tersebut suci dari najis.
Advertisement
Kasus Khusus: Keluarnya Sperma/Mani Setelah Mandi Junub
Keluarnya sperma sendiri setelah mandi junub mewajibkan mandi junub kembali. Sedangkan keluarnya sperma orang lain hanya membatalkan wudhu.
Jika sperma keluar untuk kedua kalinya setelah mandi junub, maka hanya membatalkan wudhu, tidak mewajibkan mandi junub kembali.
Keluarnya sperma suami setelah istri mandi junub hanya membatalkan wudhu istri, tidak mewajibkan mandi junub kembali.
Untuk mencegah keluarnya sisa sperma, pastikan membersihkan diri dengan sempurna dan buang air kecil sebelum mandi.
Kasus-kasus Lain yang Sering Ditanyakan
Kentut di tengah mandi junub tidak membatalkan mandi. Buang air besar saat mandi junub juga tidak membatalkan mandi, namun perlu membersihkan najis dan berwudhu kembali.
Mandi junub dengan air yang sangat terbatas tetap sah jika seluruh tubuh telah terkena air, walaupun kurang sempurna.
Mandi junub di tempat umum perlu memperhatikan adab dan kesopanan, serta memastikan tidak mengganggu orang lain.
Advertisement
Tips Praktis untuk Mandi Junub yang Sempurna
Sebelum mandi junub, buang air kecil dan besar terlebih dahulu untuk menghindari gangguan saat mandi.
Gunakan air secukupnya, namun pastikan seluruh tubuh terkena air yang bersih dan suci.
Perhatikan agar air menjangkau seluruh bagian tubuh, termasuk bagian-bagian yang sulit dijangkau.
Dalam kondisi darurat atau keterbatasan air, mandi junub tetap sah jika telah memenuhi rukunnya.
Buang air kecil saat mandi junub tidak membatalkan mandi, namun wajib berwudhu kembali sebelum sholat. Pahami rukun dan tata cara mandi junub dengan benar untuk memastikan kesucian dan sahnya ibadah.
Selalu berhati-hati dan teliti dalam menjalankan ibadah, serta senantiasa berpegang pada dalil-dalil agama untuk mendapatkan petunjuk yang benar. Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi kita semua.
