Liputan6.com, Jakarta Haji dan umrah merupakan dua ibadah penting dalam agama Islam yang melibatkan perjalanan ke tanah suci Makkah. Meski keduanya memiliki beberapa kesamaan, terdapat sejumlah perbedaan mendasar yang perlu dipahami oleh setiap muslim. Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai perbedaan haji dan umrah, mulai dari definisi, hukum, waktu pelaksanaan, hingga tata cara pelaksanaannya.
Definisi Haji dan Umrah
Sebelum membahas lebih jauh mengenai perbedaan kedua ibadah ini, penting untuk memahami definisi masing-masing:
Pengertian Haji
Haji secara bahasa berasal dari kata "al-qashdu" yang berarti menyengaja atau bermaksud melakukan sesuatu. Dalam konteks ibadah, haji didefinisikan sebagai perjalanan yang disengaja menuju Baitullah (Ka'bah) di Makkah untuk melaksanakan serangkaian ritual ibadah tertentu pada waktu yang telah ditentukan, yaitu pada bulan Dzulhijjah.
Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima dan diwajibkan bagi umat Muslim yang mampu, baik secara fisik maupun finansial. Pelaksanaan haji melibatkan berbagai ritual seperti ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sa'i, dan melempar jumrah.
Pengertian Umrah
Umrah secara bahasa berarti "ziarah" atau "berkunjung". Dalam konteks ibadah, umrah didefinisikan sebagai kunjungan ke Baitullah untuk melaksanakan serangkaian ibadah tertentu yang lebih sederhana dibandingkan haji. Umrah sering disebut sebagai "haji kecil" karena beberapa ritualnya mirip dengan haji, namun dengan cakupan yang lebih terbatas.
Berbeda dengan haji, umrah dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun. Ritual utama dalam umrah meliputi ihram, tawaf, sa'i, dan tahallul.
Advertisement
Hukum Pelaksanaan Haji dan Umrah
Salah satu perbedaan mendasar antara haji dan umrah terletak pada hukum pelaksanaannya:
Hukum Haji
Haji merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu, minimal sekali seumur hidup. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 97:
"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam."
Kewajiban haji ini berlaku bagi muslim yang telah memenuhi syarat wajib haji, yaitu:
- Beragama Islam
- Baligh (dewasa)
- Berakal sehat
- Merdeka (bukan budak)
- Istitha'ah (mampu secara fisik, mental, dan finansial)
Hukum Umrah
Mengenai hukum umrah, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagian besar ulama, termasuk mazhab Syafi'i dan Hanbali, berpendapat bahwa umrah hukumnya wajib sekali seumur hidup, sama seperti haji. Pendapat ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 196:
"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah."
Namun, sebagian ulama lain, termasuk mazhab Hanafi dan Maliki, berpendapat bahwa umrah hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan). Mereka mendasarkan pendapat ini pada hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, di mana Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Umrah ke umrah berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga."
Terlepas dari perbedaan pendapat ini, semua ulama sepakat bahwa melaksanakan umrah adalah ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan yang besar.
Waktu Pelaksanaan Haji dan Umrah
Perbedaan signifikan lainnya antara haji dan umrah adalah waktu pelaksanaannya:
Waktu Pelaksanaan Haji
Ibadah haji memiliki waktu pelaksanaan yang spesifik dan terbatas. Haji dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, dengan rangkaian kegiatan utama berlangsung dari tanggal 8 hingga 13 Dzulhijjah. Berikut adalah urutan waktu pelaksanaan ritual haji:
- 8 Dzulhijjah: Ihram dan berangkat ke Mina
- 9 Dzulhijjah: Wukuf di Arafah
- 10 Dzulhijjah: Mabit di Muzdalifah, melempar jumrah Aqabah, menyembelih hewan kurban, dan tawaf ifadah
- 11-13 Dzulhijjah: Mabit di Mina dan melempar jumrah
Karena keterbatasan waktu ini, ibadah haji hanya dapat dilaksanakan sekali dalam setahun. Hal ini juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan adanya antrian panjang untuk melaksanakan haji di banyak negara, termasuk Indonesia.
Waktu Pelaksanaan Umrah
Berbeda dengan haji, umrah dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun. Tidak ada batasan waktu khusus untuk melaksanakan umrah, kecuali pada beberapa hari tertentu saat pelaksanaan ibadah haji. Hari-hari yang tidak diperbolehkan untuk melaksanakan umrah adalah:
- Tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah)
- Tanggal 10 Dzulhijjah (Idul Adha)
- Tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah (hari Tasyrik)
Fleksibilitas waktu ini memungkinkan umat Muslim untuk melaksanakan umrah lebih dari sekali dalam setahun, sesuai dengan kemampuan dan keinginan masing-masing. Banyak umat Muslim yang memilih untuk melaksanakan umrah pada bulan Ramadhan, karena terdapat hadits yang menyebutkan bahwa umrah di bulan Ramadhan pahalanya setara dengan ibadah haji.
Advertisement
Rukun dan Wajib Haji dan Umrah
Perbedaan lain antara haji dan umrah terletak pada rukun dan wajib pelaksanaannya:
Rukun dan Wajib Haji
Rukun haji adalah rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan dalam ibadah haji dan tidak dapat digantikan dengan dam (denda) jika ditinggalkan. Rukun haji terdiri dari:
- Ihram (niat)
- Wukuf di Arafah
- Tawaf ifadah
- Sa'i
- Tahallul (mencukur rambut)
- Tertib (melaksanakan rukun sesuai urutan)
Sedangkan wajib haji adalah amalan yang harus dikerjakan, namun jika ditinggalkan dapat diganti dengan membayar dam. Wajib haji meliputi:
- Ihram dari miqat
- Mabit (bermalam) di Muzdalifah
- Mabit di Mina
- Melempar jumrah
- Tawaf wada' (perpisahan)
Rukun dan Wajib Umrah
Rukun umrah lebih sederhana dibandingkan dengan rukun haji. Rukun umrah terdiri dari:
- Ihram (niat)
- Tawaf
- Sa'i
- Tahallul (mencukur rambut)
- Tertib (melaksanakan rukun sesuai urutan)
Wajib umrah hanya terdiri dari dua hal, yaitu:
- Ihram dari miqat
- Menghindari larangan-larangan ihram
Perbedaan utama antara rukun haji dan umrah adalah tidak adanya wukuf di Arafah dalam umrah. Wukuf di Arafah merupakan inti dari ibadah haji yang tidak ada dalam pelaksanaan umrah.
Tata Cara Pelaksanaan Haji dan Umrah
Meskipun memiliki beberapa kesamaan, tata cara pelaksanaan haji dan umrah memiliki perbedaan yang cukup signifikan:
Tata Cara Pelaksanaan Haji
Berikut adalah rangkaian tata cara pelaksanaan ibadah haji secara umum:
- Ihram dan niat haji dari miqat
- Tiba di Makkah dan melakukan tawaf qudum (tawaf selamat datang)
- Berangkat ke Mina pada tanggal 8 Dzulhijjah
- Wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah
- Mabit di Muzdalifah
- Melempar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah
- Menyembelih hewan kurban
- Tahallul awal
- Tawaf ifadah dan sa'i
- Mabit di Mina selama hari Tasyrik (11-13 Dzulhijjah)
- Melempar tiga jumrah setiap hari selama hari Tasyrik
- Tawaf wada' sebelum meninggalkan Makkah
Tata Cara Pelaksanaan Umrah
Tata cara pelaksanaan umrah lebih sederhana dan singkat dibandingkan haji:
- Ihram dan niat umrah dari miqat
- Tiba di Makkah dan langsung menuju Masjidil Haram
- Melakukan tawaf sebanyak tujuh putaran mengelilingi Ka'bah
- Melaksanakan sa'i antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali
- Tahallul dengan mencukur atau memotong rambut
Perbedaan utama dalam tata cara pelaksanaan adalah tidak adanya wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, serta melempar jumrah dalam ibadah umrah. Hal ini menyebabkan durasi pelaksanaan umrah jauh lebih singkat dibandingkan haji.
Advertisement
Durasi dan Biaya Pelaksanaan Haji dan Umrah
Perbedaan dalam tata cara pelaksanaan juga berdampak pada durasi dan biaya yang dibutuhkan:
Durasi dan Biaya Haji
Ibadah haji membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan umrah. Secara umum, rangkaian ibadah haji membutuhkan waktu minimal 5-6 hari (dari tanggal 8-13 Dzulhijjah). Namun, dalam praktiknya, jamaah haji biasanya menghabiskan waktu sekitar 30-40 hari di tanah suci, termasuk persiapan sebelum haji dan ziarah ke tempat-tempat bersejarah setelahnya.
Biaya pelaksanaan haji juga lebih tinggi dibandingkan umrah. Di Indonesia, biaya haji reguler untuk tahun 2024 ditetapkan sebesar Rp 93.410.286 per jamaah. Biaya ini mencakup transportasi, akomodasi, konsumsi, dan berbagai fasilitas selama di tanah suci.
Durasi dan Biaya Umrah
Durasi pelaksanaan umrah jauh lebih singkat dibandingkan haji. Rangkaian ibadah umrah itu sendiri hanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam. Namun, paket umrah yang ditawarkan travel biasanya berkisar antara 9-12 hari, termasuk perjalanan dan ziarah ke tempat-tempat bersejarah di Makkah dan Madinah.
Biaya umrah juga lebih terjangkau dibandingkan haji. Rata-rata biaya umrah berkisar antara Rp 25 juta hingga Rp 40 juta, tergantung pada paket yang dipilih, waktu keberangkatan, dan fasilitas yang disediakan.
Persiapan Melaksanakan Haji dan Umrah
Meskipun terdapat perbedaan dalam pelaksanaannya, persiapan untuk melaksanakan haji dan umrah memiliki banyak kesamaan:
Persiapan Fisik
Baik haji maupun umrah membutuhkan stamina dan kesehatan yang prima. Beberapa langkah persiapan fisik yang dapat dilakukan:
- Melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh
- Meningkatkan daya tahan tubuh melalui olahraga rutin
- Menjaga pola makan sehat dan bergizi
- Berlatih berjalan kaki untuk meningkatkan stamina
- Membiasakan diri dengan cuaca panas (terutama untuk haji)
Persiapan Mental dan Spiritual
Aspek mental dan spiritual juga penting dalam persiapan haji dan umrah:
- Mempelajari tata cara dan ketentuan ibadah haji atau umrah
- Meningkatkan ibadah dan amalan sehari-hari
- Memperbanyak membaca Al-Quran dan dzikir
- Meminta maaf dan menyelesaikan urusan dengan keluarga dan kerabat
- Mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan selama di tanah suci
Persiapan Administratif dan Finansial
Aspek administratif dan finansial juga perlu diperhatikan:
- Memastikan ketersediaan dana untuk biaya haji atau umrah
- Mengurus paspor dan visa haji atau umrah
- Melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan
- Memilih travel haji atau umrah yang terpercaya dan berizin
- Menyiapkan perlengkapan dan barang-barang yang diperlukan selama di tanah suci
Advertisement
Keutamaan Melaksanakan Haji dan Umrah
Meskipun terdapat perbedaan dalam pelaksanaannya, baik haji maupun umrah memiliki keutamaan yang besar dalam Islam:
Keutamaan Haji
Beberapa keutamaan melaksanakan ibadah haji antara lain:
- Pengampunan dosa: Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang melaksanakan haji karena Allah, tidak berkata-kata kotor dan tidak berbuat fasik, maka ia kembali seperti pada hari ia dilahirkan oleh ibunya." (HR. Bukhari dan Muslim)
- Pahala yang besar: Haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
- Menghapus kefakiran: Rasulullah SAW bersabda, "Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana api menghilangkan karat pada besi." (HR. Tirmidzi dan Nasa'i)
- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan: Haji merupakan sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
- Memperkuat persaudaraan umat Islam: Haji menjadi ajang berkumpulnya umat Islam dari berbagai penjuru dunia, sehingga memperkuat ikatan persaudaraan.
Keutamaan Umrah
Meskipun lebih sederhana, umrah juga memiliki keutamaan yang tidak kalah besar:
- Penghapus dosa: Rasulullah SAW bersabda, "Umrah ke umrah berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya." (HR. Bukhari dan Muslim)
- Pahala setara dengan haji: Umrah yang dilaksanakan di bulan Ramadhan memiliki pahala setara dengan ibadah haji, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
- Sarana jihad: Bagi wanita dan orang yang lemah, umrah dapat menjadi sarana jihad, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari.
- Meningkatkan spiritualitas: Umrah menjadi sarana untuk meningkatkan spiritualitas dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Refreshing iman: Umrah dapat menjadi sarana untuk menyegarkan kembali keimanan dan semangat beribadah.
Kesimpulan
Haji dan umrah merupakan dua ibadah yang memiliki kedudukan penting dalam Islam. Meskipun keduanya melibatkan perjalanan ke tanah suci Makkah, terdapat beberapa perbedaan mendasar antara keduanya. Perbedaan utama terletak pada hukum pelaksanaan, waktu pelaksanaan, rukun dan wajib ibadah, serta tata cara pelaksanaannya.
Haji merupakan ibadah wajib bagi yang mampu dan dilaksanakan pada waktu tertentu dengan rangkaian ritual yang lebih kompleks, termasuk wukuf di Arafah. Sementara itu, umrah dapat dilaksanakan sepanjang tahun dengan rangkaian ibadah yang lebih sederhana.
Terlepas dari perbedaan-perbedaan tersebut, baik haji maupun umrah memiliki keutamaan yang besar dan menjadi sarana bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Keduanya juga memerlukan persiapan yang matang, baik dari segi fisik, mental, spiritual, maupun finansial.
Dengan memahami perbedaan dan persamaan antara haji dan umrah, diharapkan umat Muslim dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dan melaksanakan kedua ibadah tersebut dengan penuh kekhusyukan dan keikhlasan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca dalam memahami lebih dalam mengenai ibadah haji dan umrah.
Advertisement