Asal-Usul Kata Puasa Berasal dari Bahasa Sanskerta

Pelajari asal-usul kata puasa yang ternyata berasal dari bahasa Sanskerta. Simak penjelasan lengkap tentang makna, jenis, dan ketentuan puasa dalam Islam.

oleh Septika Shidqiyyah Diperbarui 08 Mar 2025, 07:00 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2025, 07:00 WIB
puasa berasal dari kata
puasa berasal dari kata ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Puasa merupakan salah satu ibadah penting dalam Islam yang dilaksanakan selama bulan Ramadhan. Namun tahukah Anda dari mana asal-usul kata puasa? Ternyata istilah puasa berasal dari bahasa Sanskerta.

Mari kita telusuri lebih lanjut tentang asal-usul, makna, dan ketentuan puasa dalam Islam.

Promosi 1

Asal-Usul Kata Puasa

Istilah "puasa" memiliki akar kata dari bahasa Sanskerta, yaitu "upavasa." Kata ini terdiri dari dua bagian, yaitu "upa" yang berarti dekat atau mendekat, serta "vasa" yang bermakna tinggal atau berdiam diri. Secara keseluruhan, upavasa dapat diartikan sebagai "berdiam diri" atau "mendekatkan diri kepada Tuhan" sebagai bentuk pengendalian diri dan ibadah.

Dalam bahasa Jawa, istilah yang digunakan untuk menyebut puasa adalah "poso" atau "ngaso." Kata "poso" berasal dari perubahan fonetik "upavasa" seiring perkembangan bahasa. Sementara itu, "ngaso" dalam bahasa Jawa memiliki makna beristirahat atau menahan diri, yang selaras dengan konsep puasa sebagai praktik menahan hawa nafsu dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Makna Puasa dalam Islam

Dalam bahasa Arab, puasa dikenal dengan istilah "shaum" atau "shiyam." Kata ini berasal dari akar kata "S-W-M," yang memiliki makna menahan diri.

Secara terminologi, shaum merujuk pada tindakan menahan diri dari makan, minum, serta berbagai hal yang dapat membatalkan puasa, mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Tujuan utama ibadah puasa adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui latihan pengendalian diri dan pengelolaan hawa nafsu. Selain itu, puasa juga berperan dalam meningkatkan ketakwaan serta membentuk akhlak yang lebih mulia.

Jenis-Jenis Puasa dalam Islam

  • Puasa wajib Ramadhan
  • Puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis
  • Puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah
  • Puasa Asyura pada 10 Muharram
  • Puasa Daud sehari puasa sehari tidak
  • Puasa Ayyamul Bidh pada tanggal 13, 14, 15 bulan Hijriyah
  • Puasa kafarat sebagai pengganti pelanggaran tertentu

Syarat Wajib Puasa

  • Beragama Islam
  • Baligh (dewasa)
  • Berakal sehat
  • Mampu berpuasa secara fisik
  • Mukim (tidak dalam perjalanan jauh)
  • Suci dari haid dan nifas bagi wanita

Rukun Puasa

  • Niat berpuasa sebelum fajar
  • Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa
  • Berpuasa pada waktu yang ditentukan
  • Mengakhiri puasa saat matahari terbenam

Hal-Hal yang Membatalkan Puasa

  • Makan dan minum dengan sengaja
  • Muntah dengan sengaja
  • Berhubungan suami istri
  • Haid atau nifas bagi wanita
  • Gila atau hilang akal
  • Murtad (keluar dari Islam)

Hikmah dan Manfaat Puasa

  • Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT
  • Melatih kesabaran dan pengendalian diri
  • Membersihkan jiwa dan raga
  • Meningkatkan rasa empati terhadap sesama
  • Menyehatkan tubuh secara fisik
  • Melatih disiplin dan manajemen waktu

Kesimpulan

Puasa memiliki akar kata yang berasal dari bahasa Sanskerta "upavasa" yang bermakna mendekatkan diri kepada Tuhan. Dalam Islam, puasa menjadi salah satu ibadah penting yang memiliki berbagai jenis, syarat, dan ketentuan.

Selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, puasa juga memberikan banyak manfaat bagi kehidupan spiritual dan sosial umat Muslim. Dengan memahami asal-usul dan esensi puasa, diharapkan kita dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan penuh makna.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya