Tanda Kematian karena Diabetes: Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

Kenali tanda kematian karena diabetes dan cara mencegahnya. Pelajari gejala, komplikasi, dan penanganan diabetes untuk menghindari risiko fatal.

oleh Ayu Isti Prabandari Diperbarui 10 Mar 2025, 10:30 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2025, 10:30 WIB
tanda kematian karena diabetes
tanda kematian karena diabetes ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Diabetes merupakan penyakit kronis yang dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan baik. Mengenali tanda-tanda kematian akibat diabetes sangat penting agar penanganan dapat dilakukan sebelum terlambat. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai gejala, komplikasi, dan cara mencegah kematian akibat diabetes.

Promosi 1

Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi akibat gangguan produksi atau fungsi insulin. Insulin berperan penting dalam mengatur kadar gula darah dengan membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa. Pada penderita diabetes, terjadi gangguan pada proses ini sehingga glukosa menumpuk dalam darah.

Ada dua tipe utama diabetes:

  • Diabetes tipe 1: Pankreas tidak dapat memproduksi insulin sama sekali
  • Diabetes tipe 2: Tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif

Selain itu, ada juga kondisi prediabetes di mana kadar gula darah lebih tinggi dari normal namun belum mencapai level diabetes. Jika tidak ditangani, prediabetes dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2.

Gejala Umum Diabetes

Mengenali gejala awal diabetes sangat penting untuk diagnosis dan penanganan dini. Beberapa gejala umum diabetes meliputi:

  • Sering buang air kecil, terutama di malam hari
  • Rasa haus berlebihan
  • Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
  • Rasa lapar yang meningkat
  • Penglihatan kabur
  • Kelelahan dan lemas
  • Luka yang sulit sembuh
  • Infeksi yang sering terjadi
  • Kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki
  • Kulit kering dan gatal

Gejala-gejala ini muncul karena kadar gula darah yang tinggi mempengaruhi berbagai sistem tubuh. Misalnya, sering buang air kecil terjadi karena ginjal berusaha mengeluarkan kelebihan glukosa melalui urin. Rasa haus meningkat sebagai kompensasi dari kehilangan cairan akibat sering buang air kecil.

Komplikasi Serius Diabetes

Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius yang mengancam nyawa, antara lain:

1. Penyakit kardiovaskular

Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah pembuluh darah. Kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang mengendalikan jantung. Penderita diabetes berisiko 2-4 kali lebih tinggi mengalami serangan jantung atau stroke.

2. Nefropati diabetik (kerusakan ginjal)

Ginjal memiliki jutaan pembuluh darah kecil yang menyaring limbah dari darah. Diabetes dapat merusak sistem ini, menyebabkan kerusakan ginjal bahkan gagal ginjal. Sekitar 30% penderita diabetes tipe 1 dan 10-40% penderita diabetes tipe 2 akhirnya mengalami gagal ginjal.

3. Retinopati diabetik (kerusakan mata)

Diabetes dapat merusak pembuluh darah di retina, menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan. Penderita diabetes berisiko 25 kali lebih tinggi mengalami kebutaan dibanding non-diabetes. Komplikasi mata lain termasuk katarak dan glaukoma.

4. Neuropati diabetik (kerusakan saraf)

Kadar gula darah tinggi dapat merusak dinding pembuluh darah yang memasok oksigen ke saraf. Hal ini menyebabkan mati rasa, kesemutan, nyeri, atau kelemahan terutama di kaki dan tangan. Neuropati juga dapat mempengaruhi organ internal seperti jantung dan sistem pencernaan.

5. Kaki diabetik

Kombinasi kerusakan saraf dan buruknya sirkulasi darah di kaki dapat menyebabkan luka yang sulit sembuh, infeksi, hingga gangren. Dalam kasus parah, amputasi mungkin diperlukan. Sekitar 15% penderita diabetes mengalami luka kaki yang serius.

Tanda-Tanda Kematian karena Diabetes

Beberapa kondisi kritis yang dapat menyebabkan kematian pada penderita diabetes antara lain:

1. Ketoasidosis diabetik

Kondisi ini terjadi ketika tubuh memecah lemak terlalu cepat sebagai sumber energi, menghasilkan zat bernama keton. Penumpukan keton dalam darah menyebabkan darah menjadi terlalu asam. Gejala meliputi:

  • Mual dan muntah hebat
  • Nyeri perut
  • Napas berbau seperti buah
  • Napas cepat dan dalam
  • Kebingungan
  • Penurunan kesadaran hingga koma

Ketoasidosis diabetik adalah kondisi darurat yang membutuhkan penanganan segera. Tanpa pengobatan, dapat menyebabkan koma dan kematian dalam hitungan jam.

2. Sindrom hiperglikemia hiperosmolar

Kondisi ini terjadi saat kadar gula darah sangat tinggi (di atas 600 mg/dL) menyebabkan dehidrasi berat. Gejala meliputi:

  • Sangat haus
  • Mulut dan kulit sangat kering
  • Demam tinggi
  • Mengantuk dan kebingungan
  • Penglihatan kabur
  • Halusinasi
  • Kejang
  • Koma

Sindrom ini lebih sering terjadi pada lansia dengan diabetes tipe 2. Tanpa penanganan segera, dapat menyebabkan koma dan kematian.

3. Hipoglikemia berat

Hipoglikemia atau kadar gula darah terlalu rendah (di bawah 70 mg/dL) dapat terjadi akibat penggunaan insulin atau obat diabetes yang berlebihan. Gejala hipoglikemia berat meliputi:

  • Kebingungan dan disorientasi
  • Kejang
  • Kehilangan kesadaran

Hipoglikemia yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan otak permanen bahkan kematian jika tidak segera ditangani.

4. Komplikasi kardiovaskular akut

Penderita diabetes berisiko tinggi mengalami serangan jantung atau stroke mendadak. Tanda-tanda yang perlu diwaspadai:

  • Nyeri dada atau sesak napas
  • Kelemahan mendadak pada satu sisi tubuh
  • Kesulitan berbicara atau melihat
  • Sakit kepala hebat

Serangan jantung atau stroke pada penderita diabetes seringkali lebih parah dan berisiko fatal.

Cara Mencegah Komplikasi Fatal Diabetes

Meskipun diabetes adalah penyakit kronis, komplikasi fatal dapat dicegah dengan pengelolaan yang tepat:

1. Kontrol kadar gula darah

Pantau kadar gula darah secara teratur dan jaga agar tetap dalam rentang target. Gunakan insulin atau obat diabetes sesuai anjuran dokter. Kadar gula darah yang terkontrol dapat mencegah atau memperlambat perkembangan komplikasi.

2. Kelola tekanan darah dan kolesterol

Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskular. Kontrol secara teratur dan konsumsi obat jika diresepkan.

3. Berhenti merokok

Merokok meningkatkan risiko komplikasi diabetes secara signifikan. Berhenti merokok dapat memperbaiki sirkulasi dan mengurangi risiko penyakit jantung.

4. Olahraga teratur

Aktivitas fisik membantu mengontrol kadar gula darah, menurunkan berat badan, dan meningkatkan sensitivitas insulin. Lakukan minimal 150 menit olahraga intensitas sedang per minggu.

5. Makan sehat dan seimbang

Konsumsi makanan tinggi serat, rendah lemak jenuh dan gula tambahan. Batasi karbohidrat dan kontrol porsi makan. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk perencanaan makan yang tepat.

6. Periksa kaki secara rutin

Periksa kaki setiap hari untuk mendeteksi luka atau perubahan. Gunakan alas kaki yang nyaman dan hindari berjalan tanpa alas kaki. Rawat kuku kaki dengan hati-hati.

7. Periksa mata dan ginjal secara berkala

Lakukan pemeriksaan mata tahunan dan tes fungsi ginjal secara rutin untuk deteksi dini komplikasi.

8. Kelola stres

Stres dapat meningkatkan kadar gula darah. Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk mengelola stres.

9. Vaksinasi

Dapatkan vaksinasi flu dan pneumonia untuk mengurangi risiko infeksi yang dapat memperburuk diabetes.

10. Kontrol rutin ke dokter

Lakukan pemeriksaan rutin sesuai anjuran dokter untuk memantau kondisi dan menyesuaikan pengobatan jika diperlukan.

ilustrasi pemeriksaan diabetes
ilustrasi pemeriksaan diabetes. foto unsplash... Selengkapnya

Penanganan Darurat Diabetes

Mengenali dan menangani kondisi darurat diabetes dengan cepat dapat menyelamatkan nyawa. Berikut panduan penanganan beberapa kondisi darurat:

Hipoglikemia

Jika mengalami gejala hipoglikemia ringan-sedang:

  • Konsumsi 15-20 gram karbohidrat cepat, seperti jus buah, permen, atau glukosa tablet
  • Tunggu 15 menit dan periksa kembali kadar gula darah
  • Jika masih rendah, ulangi langkah di atas
  • Setelah gula darah normal, konsumsi makanan ringan atau makan utama jika waktunya

Untuk hipoglikemia berat dengan penurunan kesadaran:

  • Berikan suntikan glukagon jika tersedia
  • Segera hubungi bantuan medis darurat
  • Jangan memberi makan/minum pada orang yang tidak sadar

Ketoasidosis diabetik

Jika mencurigai ketoasidosis:

  • Segera ke unit gawat darurat terdekat
  • Jangan menunda mencari pertolongan medis
  • Dokter akan memberikan cairan intravena dan insulin untuk menurunkan kadar gula darah secara bertahap

Sindrom hiperglikemia hiperosmolar

Penanganan mirip dengan ketoasidosis:

  • Perlu perawatan intensif di rumah sakit
  • Pemberian cairan intravena untuk mengatasi dehidrasi
  • Pemberian insulin untuk menurunkan kadar gula darah
  • Koreksi ketidakseimbangan elektrolit

Mitos dan Fakta Seputar Diabetes

Banyak mitos beredar tentang diabetes yang dapat menghambat penanganan yang tepat. Berikut beberapa mitos dan faktanya:

Mitos: Diabetes disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan

Fakta: Meskipun diet tinggi gula dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyebab utamanya adalah kombinasi faktor genetik dan gaya hidup. Diabetes tipe 1 sama sekali tidak terkait dengan konsumsi gula.

Mitos: Penderita diabetes tidak boleh makan karbohidrat

Fakta: Karbohidrat tetap diperlukan, namun perlu dikontrol jumlah dan jenisnya. Fokus pada karbohidrat kompleks seperti biji-bijian utuh dan sayuran.

Mitos: Diabetes hanya menyerang orang gemuk

Fakta: Meskipun obesitas meningkatkan risiko diabetes tipe 2, orang dengan berat badan normal juga bisa terkena diabetes. Diabetes tipe 1 tidak terkait dengan berat badan.

Mitos: Insulin menyebabkan komplikasi diabetes

Fakta: Insulin justru mencegah komplikasi dengan mengontrol kadar gula darah. Komplikasi terjadi akibat diabetes yang tidak terkontrol, bukan karena insulin.

Mitos: Penderita diabetes tidak bisa berolahraga

Fakta: Olahraga sangat penting untuk mengelola diabetes. Namun perlu disesuaikan dengan kondisi dan dikonsultasikan dengan dokter.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter atau ke unit gawat darurat jika mengalami gejala berikut:

  • Mual dan muntah hebat yang tidak membaik
  • Napas berbau seperti buah atau aseton
  • Kebingungan atau perubahan kesadaran mendadak
  • Demam tinggi disertai dehidrasi
  • Kadar gula darah sangat tinggi (di atas 300 mg/dL) yang tidak turun dengan pengobatan biasa
  • Gejala hipoglikemia berat yang tidak membaik setelah mengonsumsi gula
  • Nyeri dada atau gejala serangan jantung lainnya
  • Kelemahan mendadak pada satu sisi tubuh atau gejala stroke lainnya

Selain itu, lakukan pemeriksaan rutin sesuai anjuran dokter meskipun tidak ada keluhan. Deteksi dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.

Kesimpulan

Diabetes adalah penyakit kronis yang dapat mengancam nyawa jika tidak dikelola dengan baik. Mengenali tanda-tanda kematian akibat diabetes dan komplikasinya sangat penting agar penanganan dapat dilakukan sebelum terlambat. Dengan pengelolaan yang tepat meliputi kontrol gula darah, pola makan sehat, olahraga teratur, dan pemeriksaan rutin, penderita diabetes dapat mencegah komplikasi fatal dan menjalani hidup yang berkualitas. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala yang mencurigakan. Deteksi dan penanganan dini adalah kunci untuk mencegah komplikasi serius diabetes.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya