Liputan6.com, Baghdad - Satu helikopter militer Irak membawa bantuan dan mengevakuasi para anggota pengungsi minoritas Yazidi di Irak utara jatuh. Kecelakaan yang terjadi pada Selasa 12 Agustus 2014 itu menewaskan pilot dan melukai penumpangnya.
Dilansir dari CNN, Rabu (13/8/2014), kecelakaan helikopter MI-17 itu dilaporkan akibat masalah teknis.
"Kecelakaan sepertinya disebabkan oleh kesalahan pilot," kata staf kepala Pemerintah Daerah Kurdi, Fuad Hussein.
Advertisement
Pemerintah Daerah Kurdistan mengungkapkan bahwa pilot tewas dalam kecelakaan itu, tetapi yang lain selamat. "Kru penyelamat Kurdi telah mengangkut mereka ke tempat aman, membawa yang terluka ke rumah sakit," jelas pihak pemerintah.
Korban luka termasuk para wanita dan seorang anggota parlemen Yazidi, serta seorang reporter New York Times Alissa J. Rubin dan fotografernya Adam Fergusson.
Vian Dakhil, satu-satunya Yazidi di Parlemen pun membuat pernyataan menyayat hati ke pemerintah Irak pekan lalu. Ia meminta agar membantu menghentikan pembantaian rakyatnya.
Dalam membantu mengevakuasi Yazidi, tiga helikopter militer Irak telah dikerahkan ke lokasi pegunungan tempat mereka melarikan diri lebih dari seminggu yang lalu.
Amerika Serikat juga telah mengirimkan lebih banyak pasukan ke Irak utara. Langkah itu diputuskan oleh para pejabat AS, guna membantu menyelamatkan puluhan ribu kaum Yazidi yang terjebak di pegunungan akibat keberadaan kelompok ekstremis yang bersumpah akan membunuh mereka.
"Sekitar 130 Marinir dan pasukan operasi khusus telah dikirim ke Irbil pada Selasa 12 Agustus. Jumlah tersebut menambah ratusan personel yang sudah di negara itu, bergabung dengan pasukan Irak untuk melawan kelompok yang menamai dirinya sebagai Negara Islam di Irak dan Suriah atau ISIS," kata Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel dalam pidatonya di Camp Pendleton, sebuah pangkalan Marinir di California.