Liputan6.com, Yunnan - Ribuan petugas penyelamat dikirim ke Provinsi Yunnan, China. Gempa bumi pada Selasa malam 7 Oktober itu memaksa lebih 100 ribu orang meninggalkan rumah mereka. Demkian seperti dilansir media pemerintah China yang dikutip BBC, Kamis (8/10/2014).
Gempa bumi berkekuatan 6,6 skala Richter (data sebelumnya 6,4 SR) yang terjadi malam hari tersebut dilaporkan menewaskan satu orang dan lebih dari 300 orang lainnya cedera.
Presiden Xi Jinping pun mendesak pemerintah setempat dan angkatan bersenjata segera bergabung memberikan bantuan secepatnya bagi Yunnan.
Daerah terpencil dan berbukit di dekat perbatasan dengan Myanmar ini dikenal rawan gempa. Pada tahun 2013, sedikitnya 72 orang tewas dan ratusan lainnya terluka setelah gempa mengguncang Sichuan, Cina.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan kekuatan gempa mencapai 6,6 skala Richter dan berpusat di sekitar 50 kilometer di bagian barat Kota Linqiong. Gempa dilaporkan terjadi pada kedalaman 12 kilometer.
Sementara pada tahun 2008, sebuah gempa berkekuatan 8,0 SR di Sichuan menewaskan hampir 90.000 orang.
Usai Gempa 6,6 SR, Ribuan Petugas Dikirim ke Yunnan
Presiden Xi Jinping pun mendesak pemerintah setempat dan angkatan bersenjata segera bergabung beri bantuan pasca-gempa secepatnya ke Yunnan.
Diperbarui 09 Okt 2014, 05:40 WIBDiterbitkan 09 Okt 2014, 05:40 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Penyebab Perut Buncit dan Cara Mengatasinya untuk Hidup Lebih Sehat
8 Fakta Menarik Film Jumbo, Tembus 1 Juta Penonton dalam 7 Hari Penayangan
Jenis dan Tingkatan Parfum Tahan Lama: Rekomendasi untuk Pria dan Wanita Serta Cara Agar Wangi Lebih Awet
Dituduh Keroyok Orang, Dua Pemuda Jadi Korban Perampasan Motor di Koja Jakut
Cara Perpanjang, Syarat hingga Masa Berlaku SKCK
350 Caption Lamaran Lucu untuk Momen Spesial, Bikin Senyum-senyum
Apa Penyebab Banjir: Faktor Alam dan Manusia yang Memicu Bencana Air
Resep Brownies Kukus Chocolatos yang Gampang dan Irit, Takaran Sendok Aja!
Bos Honda Shinji Aoyama Mundur dari Jabatan, Diduga Lakukan Perilaku Tak Pantas!
Akademisi AS Ditangkap Atas Tuduhan Hina Monarki Thailand, Terancam Penjara 15 Tahun
Jangan Panik, Ini Tips Atasi Anak Tantrum dan Rewel Saat Makan
Heboh Tarif Impor, Warga Kanada hingga Denmark Boikot Produk AS