Liputan6.com, Hong Kong - Para aktivis pro-demokrasi di Hong Kong kembali menggelar unjuk rasa di pusat kota, pada Selasa 28 Oktober 2014 waktu setempat. Ribuan pengunjuk rasa yang didominasi kaum muda dan pelajar tersebut menggelar aksi buka payung berwarna kuning secara serentak.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (29/10/2014) dini hari, aksi tersebut sekaligus menandai genap 1 bulan unjuk rasa penolakan intervensi Tiongkok atau pemimpin Hong Kong pada tahun 2017 sejak digelar pada 28 September silam.
Aksi ini pun terkenal dengan sebutan umbrella revolution atau revolusi payung. Julukan itu dikenal karena para pengunjukrasa kerap membawa payung untuk berteduh selama melakukan aksinya di sejumlah jalan-jalan di pusat bisnis Kota Hong Kong.
Dalam aksinya, mereka bahkan menginap dengan mendirikan tenda-tenda di jalanan pusat kota. Sempat terjadi beberapa kali bentrok dan pertemuan untuk mediasi, namun belum ditemukan kesepakatan antara pemerintah dan demonstran. (Riz)
Baca juga:
Perundingan Gagal, Mahasiswa Hong Kong Ancam Turun ke Jalan Lagi
Baca Juga
6 Bulan Hilang, Jasad Korban Ditemukan di Kamar Mandi Kapal Sewol
Advertisement
Baku Tembak dan Bom Bunuh Diri di Pengadilan Afghanistan, 7 Tewas