ISIS Ingin Cetak Uang Sendiri

ISIS akan mencetak uang tersebut dalam bentuk emas, perak, dan tembaga.

oleh Anri Syaiful diperbarui 15 Nov 2014, 13:54 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2014, 13:54 WIB
Ilustrasi ISIS Iraq (2)
Ilustrasi ISIS Iraq

Liputan6.com, Mosul - Pemimpin Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi menyerukan anggotanya mencetak mata uang sendiri. Uang tersebut akan dicetak dalam bentuk emas, perak, dan tembaga.

"Tujuannya untuk mengubah sistem keuangan tiran model Barat yang telah memperbudak muslim," ucap seorang petinggi ISIS seperti Liputan6.com kutip dari The Washington Post, Sabtu (15/11/2014).

Sementara, Associated Press mewartakan, perintah itu telah mendapat acungan jempol dari Dewan Penasihat ISIS. "Namun proses pencetakan uang logam tersebut masih belum jelas waktunya," ujar penasihat ISIS tersebut.

Dilaporkan pula, mata uang tersebut nantinya terdiri dari 7 koin, yakni 2 emas, 3 perak, dan 2 tembaga. Dana ISIS yang akan digunakan untuk mencetak uang disinyalir berasal dari minyak, tebusan penculikan, pajak, dan penjualan barang langka yang mereka curi.

Laporan PBB

Sejauh ini sepak terjang ISIS di Irak dan Suriah telah memancing reaksi keras dari kalangan internasional. Negara-negara Barat kemudian turun tangan untuk menumpas kelompok radikal tersebut.

Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan menyebutkan kelompok yang kini menamakan diri Islamic State atau Negara Islam melakukan kejahatan perang terhadap penduduk sipil di wilayah yang dikuasainya di Suriah. Dalam laporan yang diterbitkan di Jenewa, Jumat 14 November 2014, PBB mengatakan ISIS adalah kelompok hirarkis yang sangat tertata.

ISIS, lanjut PBB, mempunyai tujuan jangka panjang dan untuk mewujudkan tujuan-tujuan itu kelompok tersebut bertindak brutal dan melakukan indoktrinasi kepada penduduk yang berada di wilayah kekuasaannya.

"Pria yang tertangkap merokok, jari-jarinya dipotong, dokter gigi perempuan yang melayani pasien laki-laki dipenggal di tempat umum, hakim yang tidak mengenakan pakaian pantas dicambuk, bahkan dirajam hingga meninggal dunia," tulis laporan PBB tentang ISIS seperti dikutip BBC. (Sss)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya