Serangan Taliban di Sekolah Pakistan Berakhir, 130 Orang Tewas

Banyak murid dari sekolah umum militer itu merupakan anak-anak dari keluarga militer.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 16 Des 2014, 23:47 WIB
Diterbitkan 16 Des 2014, 23:47 WIB
Korban serangan Taliban di sekolah militer Pakistan
Korban serangan Taliban di sekolah militer Pakistan (AFP)

Liputan6.com, Peshawar - Aparat keamanan Pakistan menguasai kembali sebuah sekolah di Peshawar, Pakistan barat laut, yang diserbu oleh militan Pakistan. Sedikitnya 130 orang tewas -yang sebagian besar adalah murid sekolah- dalam serangan yang berlangsung selama beberapa jam tersebut.

Polisi mengatakan penyerangan itu sudah selesai dengan seluruh enam penyerang tewas dan sekolah umum yang dikelola militer itu sudah dibersihkan dari bahan peledak.

Seperti dimuat BBC, Selasa (16/12/2014), sejumlah korban cedera dirawat di rumah sakit sementara beberapa orang tua masih mencari berita-berita tentang anak mereka.

Banyak murid dari sekolah umum militer itu merupakan anak-anak dari keluarga militer.

Wartawan BBC di Karachi, Shahzeb Jillani melaporkan, kelompok militan tampaknya ingin membunuh murid sebanyak mungkin dan bukan menjadikan mereka sebagai sandera, seperti yang awalnya diperkirakan.

Seorang juru bicara Taliban mengatakan kepada BBC Seksi Urdu bahwa sekolah militer umum itu menjadi sasaran sebagai balasan terhadap operasi pemerintah Pakistan atas kelompok militan di kawasan Waziristan Utara dan Khyber, yang menewaskan ratusan petempur Taliban.

Ribuan warga Pakistan tewas dalam kekerasan yang melibatkan militan dalam beberapa tahun belakangan, namun serangan atas sekolah belum pernah terjadi di negara itu dan menyebabkan masyarakat Pakistan amat terkejut

Perdana Menteri (PM) Pakistan Nawaz Sharif yang sudah tiba di Peshawar menggambarkan serangan itu sebagai sebuah "tragedi nasional" dan menegaskan tekad melawan terorisme.

"Saya merasa bahwa sampai dan sebelum negara ini bersih dari terorisme, perang dan upaya ini tidak akan berhenti. Tidak satu pun yang sebaiknya meragukan hal itu," tegasnya.

Sementara itu Sekjen PBB, Ban Ki-moon mengecam serangan ini. "Ini tindakan horor yang pengecut". (Riz)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya