20-12-1963: Tembok Berlin Dibuka Pertama Kali

170 Ribu warga Jerman Barat pada 20 Desember 1963 masuk ke Jerman Timur. Tangis, tawa dan keharuan langsung pecah saat Tembok Berlin dibuka.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Des 2014, 06:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2014, 06:00 WIB
Tembok Berlin. (Wikipedia)
Tembok Berlin. (Wikipedia)

Liputan6.com, Berlin - Lebih dari dua tahun setelah Tembok Berlin dibangun, Otoritas Jerman Timur akhirnya mengizinkan warga Jerman Barat untuk memasuki negara tersebut melalui dinding pembatas itu.

Pembangunan Tembok Berlin diketahui sebagai bagian progam Pemerintah Jerman Timur, agar warganya tidak kabur ke Jerman Barat. Hal ini karena saat itu Jerman Timur tengah dikuasai rezim komunis.

Kesempatan tersebut tidak disia-siakan warga Jerman Barat. Bahkan tercatat 170 ribu warga Jerman Barat pada 20 Desember 1963 masuk ke Jerman Timur.

Banyak orang menggunakan momen itu untuk bertemu para keluarga yang terpisah dengan tembok besar itu. Tangis, tawa dan keharuan lain langsung pecah saat proses itu berlangsung.

Saat itu, para ibu kembali bertemu anaknya, suami kembali bertemu sang istri, kakak kembali bertemu adiknya. Pemandangan itulah yang terlihat ketika Tembok Berlin dibuka.

Kesempatan itu memang menjadi suatu hal yang sangat berharga. Sebab, kala itu, pemerintah Jerman Timur hanya memberikan waktu yang sangat singkat, 1 hari. Demikian dilansir dari History Chanel, Sabtu (20/12/2014).

Namun, suasana haru sedikit terganggu oleh pemberintaan buruk dari sejumlah surat kabar terkemuka di Jerman Barat. Terang-terangan media di Jerman Barat mengecam warganya yang melintasi Tembok Berlin.

Mereka melabeli warganya yang masuk ke Jerman Timur sebagai tindakan yang memalukan.

Di sisi lain, media Jerman Barat menyebut hal itu adalah taktik dari Jerman Timur yang nantinya akan berdampak buruk bagi negaranya.

Selain kisah mengharukan mengenai pembukaan Tembok berlin, Today in History di tanggal yang sama pada 1987 adalah sebuah insiden besar di Filipina. Yakni kapal tanker dan penumpang bertabrakan di dekat perairan Manila.

Kejadian memilukan itu menelan korban jiwa 4 ribu orang. Atau dengan kata lain, hampir semua penumpang baik di kapal tanker atau penumpang meregang nyawa.

Sementara pada 20 Desember 1537, Raja Swedia John III lahir ke dunia. Ia memerintah Negara Skandinavia tersebut dari 1568 sampai akhir hanyatnya di 1592. (Ger/Tnt)

    POPULER

    Berita Terkini Selengkapnya