Kemlu Beber Tujuan Negara Asing Bantu Pencarian AirAsia QZ8501

Sejumlah negara mengulurkan bantuan dalam proses pencarian juga evakuasi AirAsia QZ8501, termasuk. Ada apa di balik itu?

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 07 Jan 2015, 15:34 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2015, 15:34 WIB
 Persiapan Menyambut Kedatangan Panglima TNI di Pangkalan Bun
Personel Angkatan Laut Amerika tiba di Lanud Iskandar pangkalan Bun untuk meninjau langsung evakuasi pesawat AirAsia QZ8501, Kalteng, Selasa (6/1/2015). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak pesawat AirAsia QZ8501dinyatakan hilang kontak pada 28 Desember 2014, beritanya segera mendunia. Menimbulkan keprihatinan warga Bumi, yang belum melupakan 2 tragedi kecelakaan Malaysia Airlines MH370 dan MH17 di tahun yang sama.

Sejumlah negara pun mengulurkan bantuan dalam proses pencarian juga evakuasi AirAsia QZ8501, termasuk Amerika Serikat dan Rusia. Sejumlah orang bertanya-tanya, apa tujuan di baliknya?

Demi memperjelas isu yang tengah beredar, Kementerian Luar segera angkat bicara. Menurut mereka, bantuan yang diberikan oleh beberapa negara didasari alasan kuat.

"Banyak berita terkait latar belakang dan tujuan bantuan tersebut," sebut Juru Bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir dalam pers briefing Rabu (7/1/2015).

Dijelaskan Arrmanatha, dukungan dan kerja sama yang ditawarkan negara asing merupakan suatu bentuk kerja sama internasional dalam konteks kemanusian.

"Hal itu ditujukkan agar pencarian dan pengevakuasi korban bisa dilakukan secepatnya," sambung dia.

Semangant ini, lanjut pria yang akrab Tata itu,  perlu diapresiasi dan dihargai. Ia pun berharap kerjasama ini menjadi contoh untuk menghadapi masalah kemanusiaan ke depannya.

Sejak AirAsia hilang kontak, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi diketahui telah menerima tawaran bantuan dari luar negeri. Selain ikut dalam upaya pencarian dan evakuasi, bantuan dari luar negeri termasuk juga terkait investigasi jatuhnya pesawat, serta proses identikasi.

AirAsia QZ8501 jatuh di perairan Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Pesawat berjenis Airbus ini  mengangkut 7 kru dan berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya