Liputan6.com, Tokyo - Kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengeksekusi jurnalis Jepang Kenji Goto setelah memberikan tenggat waktu kepada Pemerintah Negeri Sakura untuk membayar tebusan senilai Rp 2,5 triliun. Perundingan antara kedua pihak mengalami buntu lantaran ISIS juga meminta anggota Al-Qaeda yang ditahan Yordania, Sajida al-Rishawi, untuk dibebaskan.
Ibunda Kenji Goto, Junichi Goto tengah mengalami duka yang begitu dalam. Meski masih berat menerima kenyataan bahwa anaknya sudah meninggal, dia berharap jasad putranya itu dipulangkan ISIS.
"Kenji kini sudah tiada, hatiku hancur... Aku tak bisa berkata-kata lagi," ujar Junichi kepada NHK, yang dimuat News.com.au, Minggu (1/2015).
"Aku berharap dia kembali, aku ingin jasadnya dikembalikan. Terima kasih kepada pihak yang berupaya menyelamatkan anakku. Tapi jujur aku sangat kecewa," imbuh dia.
Kenji Goto merupakan jurnalis 47 tahun yang hendak membuat film dokumenter di Suriah. Ia pergi ke negara Timur Tengah itu pada Oktober 2014 lalu.
Sang ibunda mengenang Kenji sebagai sosok anak yang baik, bertanggung jawab, dan pemberani. Dia juga dianggap sebagai pahlawan karena sempat berusaha menyelamatkan sandera lain dari cengkeraman ISIS.
Video pemenggalan Kenji Goto dirilis pada Sabtu 31 Januari kemarin. Dalam sebuah rekaman bertajuk 'Pesan untuk Pemerintah Jepang', algojo ISIS yang berbicara dengan aksen mirip Inggris itu mengatakan, "Mimpi buruk untuk Jepang sudah dimulai," ujar sang eksekutor.
Dalam rekaman berdurasi 66 detik itu, si algojo kemudian menempelkan sebilah pisau di leher Goto. Tak diperlihatkan apa yang terjadi selanjutnya. Video eksekusi terhadap warga asing lain yang beredar sebelumnya juga tak menampilkan penggorokan.
Sebelumnya ISIS mengeksekusi warga Jepang lainnya, Haruna Yukawa yang merupakan pengusaha 42 tahun yang datang ke Suriah pada Agustus 2014 untuk membangun perusahaan kontraktor militer. Namun tak lama, ia diculik ISIS.
Pemerintah Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis bergabung bersama pemerintah Jepang dalam mengecam aksi pemenggalan tersebut.
Dalam pernyataan resmi, Presiden AS Barack Obama mengatakan AS mengecam pembunuhan sadis mendiang Goto. Kemudian Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan ISIS perwujudan kejahatan yang tidak memedulikan nyawa manusia.
Adapun juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga, mengatakan Jepang murka atas perilisan video tersebut. Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan Jepang tidak akan menyerah pada terorisme dan dia akan meningkatkan bantuan ke Timur Tengah.
Dia menambahkan, Jepang akan bekerja sama dengan komunitas internasional dalam membawa pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan Kenji Goto ke pengadilan. (Riz)
Ibu Jurnalis Jepang yang Dipenggal ISIS: Hatiku Hancur...
Ibunda Kenji Goto, Junichi Goto tengah mengalami duka yang begitu dalam setelah video pemenggalan anaknya oleh algojo ISIS beredar.
Diperbarui 01 Feb 2015, 23:03 WIBDiterbitkan 01 Feb 2015, 23:03 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dituduh Keroyok Orang, Dua Pemuda Jadi Korban Perampasan Motor di Koja Jakut
Pramono Ajak Andra Soni Pecahkan Masalah di Jakarta dan Banten, Tawarkan JAKI hingga MRT
Posko Mudik Pertamina Hadir di Pelabuhan Semayang dan Pare-Pare Selama Arus Balik Lebaran
Bermula dari Teguran, Pria di Tangerang Dianiaya hingga Lengan Terluka
Alasan Pramono Pecat Direktur IT Bank DKI
Upacara Peringatan HUT ke-79 TNI AU Digelar Serentak 9 April 2025 di Seluruh Indonesia
Pimpinan Komisi III Minta Proses Hukum Kematian Jurnalis Palu Berjalan Transparan
Kasus Kematian Mahasiswa UKI, Polisi Sudah Periksa 44 Saksi
Said Abdullah Dukung Penghapusan Kuota Impor dan Perbaikan Distorsi Harga
Cari Keong di Danau Kompleks, Bocah Perempuan Tewas Tenggelam
Gegara Masalah Sepele, Pria di Jaksel Dianiaya Tetangga hingga Patah Tulang
Muzani Ungkap Alasan Prabowo Belum Lebaran ke Jokowi