Liputan6.com, Jakarta - Hashtag #TheDress ramai di media sosial dan menjadi trending topic dunia di Twitter. Tanda pagar tersebut mewakili warna gaun yang tengah diperdebatkan netizen atau pengguna internet. Ada yang meyakini warna gaun itu adalah biru dan hitam, ada juga yang menegaskan pakaian wanita itu berwarna putih dan emas.
Menurut hasil jajak pendapat yang diadakan BuzzFeed terhadap 1,5 juta pengguna internet, 72% responden mengaku melihat gaun itu berwarna putih-emas. Sementara, 28% responden meyakini melihatnya sebagai warna biru-hitam.
Lalu mana yang benar? Secara ilmiah, warna yang terlihat merupakan hasil persepsi otak ketika cahaya masuk ke retina dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Perbedaan pandangan itu dipengaruhi oleh adanya ketidaksamaan lensa mata pada setiap individu. Dan perbedaan lensa mata itu disebabkan oleh usia.
Berdasarkan teori yang dikemukakan Jay Neitz, peneliti visi warna di University of Washington, lensa mata seseorang berubah seiring dengan bertambahnya umur. Manusia menjadi kurang sensitif terhadap warna biru di usia tua. Ini bisa sedikit memberi penjelasan mengapa netizen yang lebih tua menganggap gaun tersebut berwarna putih dan emas.
Selain itu, menurut dia, warna yang dipengaruhi lampu atau cahaya juga bisa berubah. Seperti misalnya, mobil merah kelihatan seperti mobil putih karena orang yang melihatnya tersilaukan lampu rem yang berwarna merah. Dalam kasus ini terjadi kegagalan fokus warna.
"Saya meneliti perbedaan individu dalam penangkapan warna selama 30 tahun. Ini adalah salah satu perbedaan individu paling besar yang pernah saya alami," ujar Jay Neitz kepada Wired, Sabtu (28/2/2015).
(Credit Foto: Wired)
Sementara itu, menurut ahli saraf Bevil Conway dari Wellesley College, perbedaan itu terjadi karena ketika melihat sesuatu, setiap individu mencoba mengurangi aberasi kromatik dari poros sinar matahari.
Aberasi kromatik adalah pembiasan cahaya yang berbeda panjang gelombang pada titik fokus yang berbeda. Prinsip dasar terjadinya aberasi kromatis oleh karena fokus lensa berbeda-beda untuk tiap-tiap warna.
Intinya, ketika lensa mata seseorang mengurangi aberasi kromatik berwarna biru, maka gaun yang terlihat adalah putih dan emas. Sebaliknya, jika individu mengurangi sisi emas, maka yang bakal terlihat adalah biru dan hitam
"Yang terjadi adalah sistem visual Anda melihatnya dan Anda mencoba mengurangi aberasi kromatik dari poros sinar matahari, Jadi ada yang mengurangi warna biru, sehingga melihatnya sebagai putih dan emas atau sebaliknya," beber Bevil Conway.
Buta Warna?
Advertisement
Buta Warna?
Lebih jauh, pakar lain dari the Colour Group of Great Britain, Andrew Hanson mengemukakan bahwa setiap manusia telah terprogram untuk melihat objek yang berada di dalam bayangan adalah biru, di mana sumber cahaya tersebut berasal dari langit, bukan langsung dari Matahari.
Jadi, lanjut dia, ketika seseorang melihat awan atau langit yang disinari cahaya Matahari, warnanya tampak kebiruan. Dan inilah alasan mengapa gaun 'kontroversial' tersebut lebih tampak berwarna biru ketimbang putih.
"Kita semua menyimpan warna-warna dalam memori kita. Dan perdebatan ini tak ada kaitannya dengan buta warna. Ini bisa terjadi karena persepsi warna. Pada dasarnya ini adalah ilusi ketika orang melihatnya berwarna putih, padahal itu tidak benar-benar ada," papar Andrew Hanson, seperti dilansir Telegraph.
Untuk memastikan warna sebenarnya dari gaun tersebut, BuzzFeed mewawancarai orang yang mengunggah foto tersebut di Tumblr, Caitlin McNeill. Kata dia, warna sesungguhnya yang dimiliki gaun tersebut adalah biru dan hitam.
"Banyak orang kebingungan seperti orang gila karena tak bisa menemukan apa warna sebenarnya dari dress itu. Kami hampir tak jadi manggung gara-gara asik membicarakan warna dress ini," ungkap Caitlin.
Wanita tersebut mengungkapkan ia mengunggah gaun itu sejak teman-temannya berdebat soal warnanya. Foto itu sesungguhnya adalah hasil jepretan wanita lain bernama Cecilia Bleasdale. Dia memfoto baju itu ketika sedang mencoba baju yang cocok dikenakan pada pernikahan anak perempuannya di Skotlandia.(Riz)
Advertisement