Fenomena Pohon Berselimut Ulat

Pohon berisi ribuan ulat itu benar-benar ada di Swiss. Pohon yang ditumpangi ulat itu diselimuti sejenis benang putih.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 02 Mar 2015, 13:34 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2015, 13:34 WIB
Fenomena Pohon Berselimut Ulat
Pohon berisi ribuan ulat itu benar-benar ada di Swiss. Pohon yang ditumpangi ulat itu diselimuti sejenis benang putih. (Daily Mail)

Liputan6.com, Swiss - Apa yang ada dibenak Anda jika melihat ribuan ulat? Menjijikan, mungkin itu kata yang akan disebutkan banyak orang.

Pohon berisi ribuan ulat itu benar-benar ada di Swiss. Pohon yang ditumpangi ulat itu diselimuti sejenis benang putih menyerupai sarang laba-laba.

Fotografer Thomas Marent sengaja mengabadikan momen langka yang dipublikasikan Daily Mail edisi 13 September 2013.

Ketika itu, ia tengah keluar rumah dengan seorang temannya di Swiss. Namun banyak orang berkerumun mendatangi sebuah pohon berwarna putih. Ia pun ikut mendatanginya dan melihat fenomena aneh menjijikkan itu.

Saat diperhatikan dari dekat, ulat-ulat kecil berwarna coklat daengan corak titik-tik hitam itu terlihat bergelantungan di sarang berwarna putih. Pasukan ulat itu pun memakan daun-daun di pohon tersebut sehingga dominan warna pohon terlihat putih.

Mereka menjadikan dedaunan itu sebagai makanan hingga siap berubah menjadi ngengat bernama --serangga sejenis kupu-kupu.

"Ketika pertama kali melihat pohon itu, saya terkejut. 'Ya Tuhan, kataku'. Ini sesuatu yang baru pertama kulihat dalam hidup," kata Thomas.

"Spesies ini sangat umum dan dapat dilihat di sepanjang tepi hutan, tetapi satu-satunya kelompok ulat yang paling besar hanya ada di pohon itu. Pohon itu benar-benar gundul, semua ulat memakannya. Saya juga melakukan pemantauan kupu-kupu, tetapi ini adalah yang pertama dan baru pertama kali kulihat," jelasnya.

Menurut Marent, pohon yang ada di pinggir jalan itu menjadi daya tarik lokal sekitar 10 hari.

Pemantau kupu-kupu pun datang dan mengamati fenomena langka itu selama beberapa jam, lalu kembali keesokan harinya guna mengumpulkan beberapa ulat untuk dikembangbiakkan. (Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya