21 WNI Hilang, Perwakilan Ekonomi RI Temui Otoritas Taiwan

Pertemuan perwakilan ekonomi RI dengan otoritas Taiwan guna mengetahui penyebab kapal yang mengangkut 21 WNI itu hilang kontak.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 09 Mar 2015, 21:00 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2015, 21:00 WIB
21 WNI Hilang, Perwakilan Ekonomi RI Temui Otoritas Taiwan
(Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, guna mencari 21 WNI hilang di Samudera Atlantik, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah memerintahkan perwakilan Kantor Dagang dan Ekonomi (KDEI) Indonesia untuk menemui otoritas resmi Taiwan.

"Kita memang tak memiliki hubungan diplomatik. Kita memiliki kantor kepentingan ekonomi (KDEI) di sana, dan pada hari ini Ibu Menlu sudah berbicara dengan kepala kepentingan ekonomi untuk meminta keterangan lebih lanjut mengenai kejadian ini," kata Arrmanatha, di Kantor Kemlu, Jakarta, Senin (9/3/2015).

"Hari ini rencananya pukul 16.00 waktu Taiwan akan ada pertemuan kepala kantor ekonomi kita di sana, dengan pihak penjaga pantai dan kementerian perikanan di sana," tambah dia.

Arrmanatha menjelaskan, pertemuan ini merupakan langkah penting yang dilakukan Indonesia demi menemukan keberadaan 21 WNI. Sebab, dalam pertemuan itu perwakilan Indonesia di Taiwan akan meminta penjelasan mengenai penyebab kapal nahas yang mengangkut WNI itu hilang kontak.

"Dalam kontek seperti ini kita minta bantuan kantor tersebut untuk meminta informasi lebih detail, dan langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh Taiwan. Itu yang ingin kita ketahui dari pertemuan nanti sore," tukas dia.

21 WNI yang belum diketahui identitasnya ini hilang di Samudera Hindia, dekat Falkand Island. Mereka bekerja sebagai ABK kapal pencari ikan yang jejaknya belum diketahui hingga kini.

Kapal tersebut rencananya akan kembali setelah mencari ikan di Falkand Island. Namun, setelah melalukan kontak terakhir pada 26 Febuari 2015, kapal itu hilang.

Sempat muncul dugaan hilang kontak sejak 26 Febuari, karena cuaca buruk menghalangi komunikasi. Tetapi, setelah sekitar 2 pekan tak ada kabar, Otoritas Taiwan memutuskan kapal seberat 700 ton ini dinyatakan hilang.

Operasi pencarian kini sudah dilancarkan Pemerintah Taiwan. Otoritas China Taipei menggandeng Inggris dan Argentina demi menemukan kapal nahas itu. (Rmn/Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya