42 Negara Minta Kerja Sama Teknik dengan Indonesia

Menurut Menlu Retno Marsudi, permintaan itu terus bertambah 10 tahun belakangan.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 17 Mar 2015, 13:53 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2015, 13:53 WIB
Pidato Tahunan Pertama Menlu Retno
Menlu Retno LP Marsudi menyampaikan pidato tahunan di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (8/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Peran Indonesia di dunia internasional semakin terbukti. Hal ini tekait dengan banyaknya negara yang meminta bekerja sama dengan pemerintah.

Salah satu bentuk kerja sama banyak diminta negara asing kepada Indonesia adalah kerja sama teknik. Bahkan permintaan itu terus bertambah 10 tahun belakangan.

"Dalam satu dekade terakhir, kami melihat adanya peningkatan permintaan kerjasama teknik dalam pembangunan kapasitas," kata Menlu Retno Marsudi dalam pidatonya ketika membuka Indonesia's south-south cooperation forum di kantor Kemlu, Selasa (17/3/2015).

"Untuk saat ini kami sudah ada 303 permintaan pembangunan kapasitas dari 42 negara," sambung dia.

Ke-42 negara tersebut, mayoritas berasal dari negara tetangga di Asia Tenggara dan beberapa negara berkembang lain. Di antaranya Laos, Kamboja, Afghanistan, Palestina dan sebagainya.

Mereka diberikan kerja sama teknik dalam bentuk pembangunan kapasitas dalam bidang usaha kecil menegah, kesehatan, agrikultur, kehutanan, manejemen penanggulangan bencana, sektor energi dan pelatihan penegakan hukum. Bidang-bidang tersebut sesuai dengan tujuan mencapai kemakmuran serta kesejahteraan.

Menurut Retno, penyediaan kerja sama teknik dalam bentuk pembangunan kapasitas ke negara lain, sudah sepatutnya dilakukan. Sebab hal tersebut sesuai dengan konstitusi 1945.

"Untuk kami meningkatkan solidaritas antarnegara dengan menyediakan kerja sama teknik untuk sesama negara berkembang adalah cara kami untuk kembali menegaskan mandat (konstitusi)," ujar Retno. (Tnt/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya