Cara Berdamai dengan Membakar Kuil Api Unggun

Sebuah upacara pembakaran kuil berbahan kayu di Londonderry di Inggris dilakukan sebagai perlambang perdamaian.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 25 Mar 2015, 13:00 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2015, 13:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Sebuah upacara pembakaran kuil berbahan kayu di Londonderry di Inggris dilakukan sebagai perlambang perdamaian. Lebih dari 15.000 orang menyaksikan pembakaran kuil tersebut yang dilakukan di kawasan Waterside pada Sabtu lalu.

Dari BBC disebutkan bahwa proyek ini dikerjakan oleh seniman David Best dari Amerika Serikat dan tujuannya adalah untuk memberi api unggun dalam bentuk lain.

Menurut seniman itu, kuil tersebut member ruang netral bagi anggota masyarakat di sana untuk “merayakan dan merenungkan bersama kehilangan yang mereka alami”.

Lebih dari 60.000 orang mengunjungi bangunan kuil itu sebelum dibakar. Para pengunjung itu menempatkan pesan-pesan pribadi tentang cinta dan kehilangan di dalam kuil tersebut.

Seniman itu mulai membangun kuil api unggun sejak 15 tahun lalu untuk Burning Man Festival di negara bagian Nevada sebagai bentuk penyaluran rasa duka dan kenangan. Baginya, “Api ini melambangakan pengampunan dan perayaan.”

Awalnya, upacara api unggun di Inggris mengandung nilai-nilai permusuhan. Di Irlandia Utara, api unggun dinyalakan tiap bulan Juli untuk mengenang kemenangan Raja William III yang Protestan atas monarki James II yang Katholik pada Pertempuran Boyne di tahun 1690. (Alx/Liz)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya