Liputan6.com, Moskow - Sejarah besar terjadi hari ini tepat 25 tahun lalu. Mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin memilih mundur dari Partai Komunis Uni Soviet.
Kemunduran Yeltsin merupakan malapetaka. Sebab, usai dia mundur jam pasir kehancuran negara adidaya itu pun dimulai.
Pangkal angkat kakinya Yeltsin dari Partai Komunis adalah terpilihnya kembali Mikhail Gorbachev sebagai pemimpin partai tersebut yang notabene secara langsung memimpin Uni Soviet.
Advertisement
Dalam masa itu, kembali naiknya Gorbachev tidak hanya ditentang Yeltsin. Tetapi kritik juga datang dari simpatisan garis Partai Komunis. Kritikan dari kader Partai Komunis dan Yeltsin kepada Gorbachev memang berbeda.
Jika dalam otak pria yang lahir pada 1 Februari 1931 ini menginginkan demokrasi total dan mengubah sistem komunis di Soviet dengan menggunakan sistem multipartai, maka para simpatisan garis keras menolak Gorbachev diakibatkan buruknya kebijakan politik dan ekonominya.
"Sudah jangan bicarakan soal komunisme, itu hanya sebuah gagasan, dan hanya sebuah (kue) pie di angkasa," sebut Yeltsin dalam satu kesempatan seperti dikutip dari History Channel, Minggu (12/7/2015).
Melihat serangan bertubi-tubi itu, Gorbachev kalang kabut. Hanya bertahan 1,5 tahun, akhirnya pria ini memilih mundur dari jabatannya.
Pada Desember 1991, Gorbachev resmi meninggalkan kursi Presiden. Otomatis setelah itu sesaat setelah pengumuman pengunduran dirinya, negara Uni Soviet resmi dibubarkan.
Pasca-Soviet runtuh nasib baik menghampiri Yeltsin. Dia terpilih jadi Presiden pertama Rusia dan berkuasa dari 10 Juli 1991 sampai 31 Desember 1999.
Selain peristiwa tersebut, di tanggal yang sama tahun 1998, Prancis berhasil memenangi Piala Dunia pertamanya di kandang sendiri. Skuat Ayam Jantan berhasil menundukkan Tim Samba Brasil dengan skor telak 3-0.
Di samping itu, masih di tanggal yang sama, pada 1997 aktivis pendidikan dunia Malala Yousafzai lahir ke dunia. Remaja Pakistan ini dikenal dunia karena aksinya yang ingin tetap bersekolah meski dilarang dan bahkan ditembak kelompok Taliban. (Ans/Nda)
Â