Liputan6.com, New Orleans - Kota New Orleans di Negara Bagian Louisiana, memperingati 10 tahun sejak terjadinya musibah Badai Katrina. Dalam acara itu, Walikota Mitch Landrieu memimpin penghormatan terhadap 83 korban tak dikenal yang tubuhnya berbaring di pemakaman kota Hurricane Katrina Memorial.
"Meskipun mereka tidak disebutkan namanya, mereka tidak diklaim karena kita mengklaim mereka," kata Landrieu seperti dikutip BBC, Minggu (30/8/2015).
Di New Orleans, kegagalan sistem tanggul meliputi 80% dari kota bawah air itu. Warga dan aktivis juga berkumpul di tanggul Lower Ninth Ward, di mana air menerobos masuk dan membanjiri wilayah sekitar saat terjadinya badai.
Advertisement
"Ini adalah sesuatu yang pahit. Kami ingin merayakan karena kami masih di sini, tapi banyak orang tidak," kata warga bernama Natasha Green (36), Sabtu waktu setempat.
Sepanjang hari, ribuan orang diharapkan untuk mengambil bagian dalam parade musik tradisional melalui jalan-jalan kota. Sebuah upacara berpegangan tangan juga dijadwalkan akan diadakan di arena Superdome yang pernah menampung ribuan pengungsi setelah badai.
Bencana Paling Mematikan
Badai Katrina yang terjadi pada 29 Agustus 2005 menewaskan hampir 2.000 orang dan membuat 1 juta warganya mengungsi. Itu adalah bencana alam paling mahal dan paling mematikan dalam sejarah AS dan menyebabkan kerusakan di sepanjang pantai negara bagian itu.
Para pejabat National Oceanic and Atmospheric Administration mengatakan, Katrina merupakan badai paling merusak yang pernah memukul AS. Tingkat kerusakan yang disebabkan badai tersebut merupakan yang keenam terkuat di antara bencana serupa lain di Samudera Atlantik.
Kecepatan angin dari badai tersebut mencapai 25 hingga 30 mil per jam dan saat menghadap arah tertentu kecepatannya mencapai 75 mil per jam. Badai Katrina pertama kali terbentuk di Bahamas pada 23 Agustus 2005.
Pusaran badai semakin besar dan terus menyapu sebagian wilayah AS di pagi hari. Katrina pun sampai di Florida pada 25 Agustus dengan kecepatan mencapai 65 kilometer per jam.
Kerugian yang disebabkan badai Katrina berkisar antara US$ 96 miliar hingga US$ 125 miliar. Sementara US$ 72,3 miliar atau Rp 882,2 triliun ditanggung pihak asuransi.
Badai Katrina tercatat membuat perekonomian AS goyah karena kerugian yang terlalu besar. Badai Katrina berdampak pada 19 persen total produksi minyak AS.
Badai itu merusak jantung industri gula AS di Louisiana dengan nilai jual mencapai US$ 500 juta per tahun. Selain itu, sebanyak 12 bisnis kasino dengan penghasilan US$ 1,3 miliar per tahun juga tak terselamatkan. (Ado/Vra)