Sambil Dansa, Obama Peringatkan Dunia tentang Perubahan Iklim

Janji Obama kepada Alaska yang nyaris tenggelam diragukan.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 03 Sep 2015, 19:10 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2015, 19:10 WIB
Sambil Dansa, Obama Peringatkan Dunia tentang Perubahan Iklim
Sambil Dansa, Obama Peringatkan Dunia tentang Perubahan Iklim (TheObamaDiary)

Liputan6.com, Dillingham - Kunjungan Presiden Barack Obama ke Alaska, menjadi sebuah kunjungan bersejarah bagi Amerika Serikat. Sebab, ini kali pertama seorang pemimpin negara itu tidak hanya sekadar datang, melainkan membawa pesan kepada seluruh dunia bahwa es di Kutub Utara telah mencair.

Di pedalaman Desa Kotzebue yang terletak dekat dari Lingkaran Kutub Utara, kehidupan berubah lebih cepat ketimbang wilayah Alaska lainnya.

"Es adalah hal terbesar," kata Dominic Ivanoff, pemimpin dewan suku Kotzebue. Tadinya, ia membutuhkan gergaji sepanjang setengah meter untuk melobangi es agar ia bisa memancing ikan. Kini, ia tidak memerlukan itu. Es cukup tipis untuk ia hancurkan dengan tangan.

Situasi ini bahkan lebih parah di desa-desa kecil di sekitarnya. Di mana perubahan iklim bukan pembicaraan politik atau teori fenomena ilmiah teoritis, tapi kenyataan sehari-hari.

Beberapa komunitas telah tenggelam ke dalam air. Erosi dan lapisan es yang mencair menggenangi dasar tanah mereka.

Citra satelit NASA mengenai kondisi Es di Artik, Kutub Utara (climatecordered.org)

Di sinilah Presiden Obama tiba. Ia datang untuk menyampaikan pesan kepada seluruh dunia mengenai pemanasan planet ini - fenomena yang terjadi dua kali lebih cepat di Alaska. Ia juga berjanji memberi bantuan  bagi masyarakat Artik yang garis pantai dan infrastrukturnya hancur karena meningkatnya suhu. Juga bantuan dana darurat jika mereka harus pindah.  

"Saya tidak perlu memberi tahu apa yang itu perubahan iklim kepada masyarakat Alaska, karena ini adalah makanan mereka sehari-hari," ucap Obama saat berpidato di Desa Kotzebue, seperti dikutip dari USA Today, Selasa 2 September 2015. Desa Kotzebue adalah desa di mana hampir sepertiga komunitas asli Alaska tinggal.

"Dua tahun sudah saya berkoar-koar kepada seluruh Amerika Serikat apa itu perubahan iklim," lanjut Presiden dari Partai Demokrat ini. Obama juga berjanji akan menutup eksplorasi gas dan minyak di negara bagian tersebut dan berjanji memberi alternatif energi terbarukan.

Mengakhiri kunjungannya ke perbatasan Kutub Utara ini, Obama memberi kejutan anak-anak sekolah dasar di Desa Kotzebue yang sedang menyuguhkan tarian tradisional Alaska, Yup'ik kepada Obama. Suami dari Michelle Obama ini tiba-tiba berdiri dan ikut menari bersama bocah-bocah. "Saya sudah berlatih, tahu tidak?" kata Obama kepada salah satu murid disambut senyuman.

"Desa kami telah tenggelam"

Namun, banyak yang skeptis dengan janji Presiden ke-44 AS ini. Di antaranya adalah suku asli Alaska desa Sewalik di pedalaman yang selama ini tidak pernah mendapatkan perhatian apa pun dari pemerintah federal.

Sebelumnya, Obama lewat Komisi Denali, berjanji akan memberikan bantuan kepada Alaska untuk memperbaiki garis pantai mereka. Dana sebesar US$ 2 juta siap digelontorkan.

"Apa yang bisa dilakukan dengan dana US$ 2 juta kepada kami? Mimpi?" tanya Diane Ramoth kecut dari Desa Sewalik kepada New York Times, Rabu, 2 September 2015. Sewalik adalah sebuah desa di pedalaman di mana 900 orang telah mencoba selama 10 tahun untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi namun mereka tak punya dana untuk itu.

"Jika orang-orang Anda berada dalam situasi yang mengerikan, jika Anda membiarkan seluruh masyarakat untuk tidak lagi ada, itulah cermin Anda sebagai seorang pemimpin," kata Ramoth

"Desa kami sebentar lagi kami akan berada di bawah air. 10 tahun ke depan, rumah tinggalku akan tenggelam," tutur Ramoth dengan nada pelan. (Rie/Ans)

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya