Rusuk Cetakan Tiga Dimensi Pertama untuk Manusia

Rusuk titanium ciptaan lembaga penelitian Australia bekerjasama dengan sebuah perusahaan teknologi pencetakan teknologi 3D.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 11 Sep 2015, 21:00 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2015, 21:00 WIB
Wow, Rusuk Cetakan 3D Pertama Untuk Manusia
Gambar dari blog resmi CSIRO.

Liputan6.com, Mebourne - Lembaga penelitian pemerintah Australia, CSIRO, bekerjasama dengan perusahaan teknologi pencetakan 3D (tiga dimensi) merancang rusuk titanium untuk menolong pasien penderita kanker. Hal yang membuat unik adalah ini menjadi pertama kalinya rusuk berbahan titanium dicetak dengan menggunakan proses pencetakan 3D. 

Mengutip dari blog berita resmi lembaga penelitian pemerintah Australia, CSIRO, Jumat ini (11/09/2015), dijelaskan bahwa seorang pria Spanyol berusia 54 tahun penderita kanker pada rongga dada dan rusuk, yang dikenal dengan chest wall sarcoma-- harus menjalani pengangkatan tulang rusuk.

Susunan tulang rusuk dalam rongga dada memiliki bentuk geometris yang rumit, sehingga implan dan plat datar tradisional yang dipasang menjadi longgar seiring dengan berjalannya waktu.

Cetakan rusuk titanium 3D (sumber Anatomics)

Seperti dijelaskan kantor berita Menteri Industri dan Ilmu Pengetahuan Australia, hal itu menjadi alasan Dr. José Aranda, Dr. Marcelo Jimene, dan Dr. Gonzalo Varela, dan para tim bedah Rumah Sakit Universitas Salamanca di Spanyol, mengajukan implan cetakan 3D.

Cetakan rusuk titanium 3D (sumber Anatomics)

Menurut Andrew Batty, CEO di Anatomics, menawarkan solusi dengan penggunaan pencetakan 3D pada logam.

Katanya, “Kami menginginkan pencetakan 3D untuk implan titanium karena rancangannya yang cukup rumit.” Setelah melakukan pertimbangan, Anatomics meminta bantuan Lab 22 milik CSIRO." 

Lab 22  akan mencetak rusuk buatan itu lapis demi lapis menggunakan pencetak 3D logam. Mesin pencetak seharga lebih dari 13 miliar rupiah buatan Arcam itu menggunakan semprotan elektron untuk membuat cetakan.

Setelah lengkap, tulang dada (sternum) dan rusuk akan dikirim ke Spanyol dan diimplan ke dada sang pasien. Pembedahan itu berhasil dilakukan oleh para dokter dan pasien dikabarkan keluar dari rumah sakit 12 hari kemudian.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya