Gunung Aso Jepang Meletus, Langit Menghitam Ganggu Penerbangan

Gunung Aso yang memiliki ketinggian 1.592 meter dari permukaan laut, adalah salah satu puncak yang paling aktif di Jepang.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 14 Sep 2015, 10:47 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2015, 10:47 WIB
Gunung Aso Jepang Meletus, Langit Menghitam Ganggu Penerbangan
Gunung Aso meletus. (Video Grab Japan Meteorogical Agency/Reuters)

Liputan6.com, Tokyo - Gunung berapi di pulau paling selatan utama Jepang, Kyushu, meletus. Beruntung tak ada korban jiwa saat kejadian.

"Asap tebal berwarna abu abu menyembur," kata Badan Meteorologi Jepang seperti dikutip dari Reuters, Senin (14/9/2015).

"Gunung Aso, salah satu situs gunung paling aktif di Jepang juga memuntahkan abu lebih dari satu mil ke udara dan mengganggu penerbangan," kata pihak berwenang seperti dikutip dari NBC News.

"Tayangan televisi menunjukkan asap hitam mengepul ke langit, dan melontarkan abu sejauh 4 km," demikian diberitakan televisi nasional NHK.

Gunung Aso yang memiliki ketinggian 1.592 meter dari permukaan laut, adalah salah satu puncak yang paling aktif di Jepang. Sekaligus lokasi hiking yang populer.

 Polisi memantau kawah letusan Gunung Aso di Jepang. (Reuters)

Menurut kantor berita Jepang itu, sekitar 100 wisatawan dan pengunjung lainnya berada di sekitar Aso pada saat gunung meletus. Beruntung mereka dengan cepat dievakuasi ke tempat yang aman.

"Ada beberapa orang di dekat puncak, tetapi mereka berhasil dievakuasi dengan selamat. Letusan itu terjadi tanpa peringatan," kata para pejabat.

Sebuah stasiun transit pengangkut wisatawan yang berada lebih dari 800 meter menuju puncak ditutupi abu vulkanik. Kantor polisi Aso mengatakan kepada NBC News, sekitar 20 orang yang berada di dalam stasiun pada saat letusan juga berhasil dievakuasi.

"Aso meletus tanpa peringatan pada pukul 09.43 (atau Minggu 13 September pukul 08.43 ET (Eastern Time)) di salah satu kawah di Gunung Aso Nakadake, di pulau barat daya Kyushu," jelas Badan Meteorologi Jepang.

Badan ini mengeluarkan peringatan tingkat 3, memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari area letusan.

"Kemungkinan ada letusan kedua yang menyemburkan batuan vulkanik hingga radius 1 kilometer, atau sekitar enam sepersepuluh mil," ungkap Badan koordinator senior untuk urusan vulkanik, Sadayuki Kitagawa.

Kitagawa juga mendesak masyarakat untuk waspada terhadap lontaran batu dan abu dalam radius 2 kilometer.

Letusan Aso kali ini dilaporkan tak berdampak pada pembangkit nuklir. Juru bicara Kyushu Electric Power Co mengatakan, letusan tidak berdampak, termasuk salah satunya pabrik nuklir Sendai yang berada sekitar 160 km selatan dari Gunung Aso - unit yang telah beroperasi kembali pada Agustus.

Gunung Aso meletus. (Video Grab Japan Meteorogical Agency/Reuters)

Namun langit yang menghitam mengganggu penerbangan yang melintasi kawasan tersebut, Japan Air Lines mengatakan jadwa kedatangan dan keberangkatan di Bandara Kumamoto menjadi berantakan.

Segumpal asap tebal berwarna hitam yang berada sekitar  1,5 mil ke langit membuat jarak pandang berkurang. "Beberapa penerbangan sudah dibatalkan, diperkiran akan lebih banyak lagi dilakukan pembatalan jadwal penerbangan," jelas pihak maskapai.

Aso terakhir meletus pada April, menimbulkan asap hampir 5.000 kaki ke langit. Beruntung saat itu tak ada yang terluka.

Jepang terletak di kawasan 'Cincin Api' dan merupakan rumah bagi lebih dari 100 gunung berapi aktif.

Sebelumnya pada 2014, Gunung Ontake di Jepang tengah juga meletus. Menewaskan 63 orang. Menjadi bencana gunung berapi terburuk selama hampir 90 tahun.

Pada bulan Mei, warga di sebuah pulau terpencil di selatan Kyushu juga dievakuasi karena letusan lain. (Tnt/Rie)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya