Liputan6.com, Kobe - Jepang berpeluang menghadapi erupsi raksasa gunung berapi di masa depan. Jika itu benar terjadi, maka risiko besar mengancam 127 juta jiwa penduduk Negeri Sakura.
"Bukan pernyataan berlebihan bahwa letusan gunung berapi kolosal bisa membuat Jepang, sebagai sebuah negara, bisa saja musnah," kata profesor bidang Ilmu Bumi, Yoshiyuki Tatsumi dan Keiko Suzuki dari Kobe University seperti Liputan6.com kutip dari Bangkok Post, Kamis (23/10/2014).
Para ahli mengaku mereka telah menganalisis skala dan frekuensi letusan gunung berapi di negara kepulauan selama 120.000 tahun terakhir. Mereka juga mengkalkulasi kemungkinan terjadi erupsi yang berujung malapetaka adalah sekitar 1 persen dalam waktu 100 tahun ke depan.
Studi menekankan, meski 'hanya' 1 persen, itu bisa jadi hal signifikan. Misalnya, prediksi bahwa peluang terjadinya gempa besar di Kobe dalam waktu 30 tahun adalah 1 persen, dikeluarkan sehari sebelum lindu dahsyat 7,2 SR merusak kota pelabuhan tersebut pada 1995, menewaskan 6.400 orang dan melukai hampir 4.400 lainnya.
"Jadi, bukan hal mengejutkan jika erupsi kolosal bisa terjadi kapan pun," kata para peneliti.
Studi terbaru dilakukan beberapa minggu setelah Gunung Ontake meletus tanpa peringatan, menewaskan 57 orang dan membuat 6 orang lainnya hilang. Itu adalah letusan paling mematikan di Jepang dalam kurun waktu hampir 90 tahun.
Para peneliti Kobe University mengatakan, studi yang mereka lakukan kritis. Sebab, Jepang adalah rumah bagi sekitar 7 persen gunung berapi di dunia yang meletus dalam kurun waktu 10 ribu tahun terakhir.
Skrenario terburuk, jika letusan dahsyat terjadi di Kyushu, itu akan membuat aliran piroklastik menyebar ke area 30.000 kilometer persegi di pulau tersebut. Membuat daerah yang dihuni 7 juta orang dibanjiri magma cair hanya dalam waktu dua jam.
Abu vulkanik juga akan dibawa angin barat menuju pulau utama Honshu, membuat hampir semua wilayah negara sengsara karena infrastruktur yang tak lagi bisa digunakan, termasuk sistem transportasi utama.
Abu vulkanik akan menumpuk setinggi 50 sentimeter di wilayah barat Jepang Dimana 40 juta orang tinggal, dan 20 cm di bagian timur Jepang.
"Upaya penyelamatan sekitar 120 juta orang tinggal di kota-kota besar dan kota-kota di seluruh Honshu akan menjadi hal yang teramat sulit," demikian menurut studi.
Prediksi ini didasarkan temuan geologi berupa kawah raksasa, sepanjang 23 meter di selatan Kyushu yang terbentuk 28 ribu tahun lalu.
Studi menganjurkan teknologi baru, yang bisa memperkirakan tumpukan magma yang tersebar beberapa kilometer di dalam kerak bumi, secara akurat.
Seperti dikutip dari Asahi Shimbun, Letusan gunung berapi di Jepang terjadi rata-rata sekali dalam 10 ribu tahun. Yang terakhir terjadi di gunung dasar laut di lepas pantai Prefektur Kagoshima 7.300 tahun lalu. (Tnt)
Studi: Letusan Gunung Kolosal Ancam Hancurkan Jepang
Jepang berpeluang menghadapi erupsi raksasa gunung berapi di masa depan. Risiko besar mengancam 127 juta jiwa penduduk Negeri Sakura.
Diperbarui 23 Okt 2014, 19:48 WIBDiterbitkan 23 Okt 2014, 19:48 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Harga CRF 150L Per April 2025, Baru Maupun Bekas
Selain Soeharto, Ada Gus Dur hingga Guru Tua Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional 2025
10 Tren Sneakers Paling Hype yang Akan Merajai 2025, Retro hingga Futuristik
Indonesian Downhill 2025 Berlangsung 3 Seri, Mulai di Kudus
Prabowo Sikapi Bijak Usulan Forum Purnawirawan Prajurit TNI
Reaktivasi Jalur Kereta Api Garut-Cikajang, Pemerintah Siapkan Rp1,5 Triliun
Desain Baru iPhone 17 Bocor di China dan India, Intip Penampakannya
Moneybagg Yo Zodiac: Everything You Need to Know About the Rapper's Astrological Sign
Kaisar KKSP Minta Pemerintah Berhitung Matang Dampak dari Hasil Negosiasi dengan AS Soal Tarif
Cek Jadwal Libur Nasional dan Cuti Bersama Mei 2025
Pilih Terkenal Tapi Cepat Mati, atau Hidup Lama Tapi Biasa Saja? Ini Makna Jawabanmu
Kalah Lagi, Peluang Jakarta Electric PLN ke Grand Final PLN Mobile Proliga 2025 Semakin Kecil