Liputan6.com, Hawaii - Sekelompok nelayan menangkap seekor cumi raksasa sepanjang 2,1 meter di lepas pantai Big Island di negara bagian Hawaii. Sayangnya, cumi langka itu sudah mati.
Cyrus Widhalm, yang menangkap cumi itu dan sekaligus pemilik Kona Sea Adventures, menceritakan kepada stasiun KHON2, "Hewan itu jelas diserang oleh sesuatu, karena ada bekas-bekas gigitan dan beberapa sulurnya menghilang."
Cyrus Widhalm mengatakan kepada Huffington Post bahwa ia sedang memimpin sebuah kapal sewaan pada tanggal 1 Oktober lalu di lepas di lepas Teluk Keauhou, di sebelah selatan Kailua-Kona. Seorang pelancong kemudian melihat hewan aneh yang diam mengambang.
Advertisement
Kata sang kapten, "Yang paling mengagumkan adalah mata dan paruhnya. Matanya sebesar bola tenis dan paruhnya sebesar moncong anjing besar. Sepertinya bisa dengan mudah memutus tangan manusia."
Setelah menelaah cumi itu, pria tersebut menghubungi seorang ahli biologi kelautan setempat yang mengusulkan kepada para awak kapal untuk membawa bangkai cumi itu ke pantai.
Tapi tidak mudah menaikkan bangkai itu ke atas dek kapal. "Licin sekali dan agak susah dipegang karena ukurannya. Panjangnya 2,1 meter dan ketika kami timbang, berat seluruhnya setara dengan ember 5 galon." Belakangan diketahui bahwa beratnya mencapai hampir 24 kilogram.
Cumi itu sedang dikirimkan ke National Marine Mammal Lab, bagian dari Alaska Fisheries Science Center, di kota Seattle, Washington, untuk penelitian lanjutan.
Ahli biologi kelautan yang diajaknya berbincang sebelum ini menduga cumi itu sebagai Megalocranchia fisheri, suatu bagian dari spesies cumi gelas.
Ketika ditanya oleh Newsweek apakah terpikir untuk menjadikan cumi itu sebagai makan malam, Cyrus Widhalm hanya tertawa dan berkata, "Memang bisa disantap, tapi lebih baik dijadikan alat bantu penyelidikan." (Alx/Rie)