Jimat Menjadi Simbol Keberuntungan Warga Jepang

Ribuan warga Jepang membeli jimat agar hidupnya beruntung. Masyarakat percaya jimat berbentuk cakar beruang dapat membawa keberuntungan.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Nov 2001, 01:33 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2001, 01:33 WIB
081101bJimat3.jpg
Liputan6.com, Tokyo: Ada kabar mengagetkan dari Jepang. Sebagai negara yang terkenal maju dan unggul dalam teknologi, masyarakat Negeri Sakura ternyata masih percaya dengan jimat. Hal itu terlihat ketika ribuan warga Jepang berbondong-bondong membeli jimat di Festival Ayam yang digelar di Tokyo, Rabu (07/11).

Tersiar kabar, resesi ekonomi telah membuat sebagian rakyat Jepang menggantungkan harapan pada sebuah jimat, yang dipercaya dapat membawa keberuntungan dan kesejahteraan. Uniknya, media massa dan pakar ekonomi ternyata juga memanfaatkan angka penjualan jimat sebagai parameter untuk meramal kondisi negara.

Semakin banyak jimat --biasa disebut cakar beruang-- yang terjual berarti perekonomian semakin buruk, karena menunjukkan semakin banyak orang yang kurang beruntung sampai nekat menggantungkan harapan pada sebuah jimat. Setelah membeli jimat, biasanya baik penjual maupun pembeli langsung bertepuk tangan sekeras-kerasnya. Ritual ini dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan bagi pemiliknya.

Selain itu, bagi warga Jepang, Festival Ayam sangat dipercayai sebagai hari persembahan bagi dewa keberuntungan. Itulah sebabnya, jutaan orang dari berbagai penjuru mendatangi kuil tradisional di Jepang, seperti Kuil Ootori yang terletak di Asakusa. Mereka berdoa dan memberikan sesajian kepada dewa penjaga kuil. Tujuannya, ya itu tadi, agar hidup mereka dapat lebih beruntung.(ULF/Pnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya