Liputan6.com, Tripoli - Helikopter pemerintah Libya ditembak jatuh oleh faksi bersenjata negara itu pada Selasa 27 Oktober 2015 waktu setempat. Komandan militer di Tripoli dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.
"Helikopter itu baru kembali ke ibukota saat terkena tembakan rudal anti-pesawat dan jatuh ke laut dekat al-Maya," kata juru bicara kepala staf pemerintah Tripoli, Kolonel Mustafa Al-Sharkasi seperti dikutip dari Reuters, Rabu (29/10/2015).
Sumber-sumber keamanan mengatakan 13 jasad dari 19 penumpang helikopter sudah ditemukan. Termasuk 3 kolonel dari komando militer Tripoli.
Advertisement
"Mereka bepergian dengan helikopter karena risiko keamanan di jalanan di barat kota pantai itu," kata sebuah sumber.
Kecelakaan helikopter tersebut dilaporkan memicu bentrokan sengit di barat ibukota tersebut, antara brigade bersenjata dari kota Zawiya yang mendukung pemerintah Tripoli dan kelompok dari Kota Washafana yang diduga mendalangi penembakan tersebut.
Namun sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Libya terjebak dalam konflik antara 2 pemerintahan, salah satunya di timur negara itu diakui secara internasional. Penembakan itu terjadi saat PBB tengah berupaya mengejar negosiasi antara mereka, untuk membentuk pemerintahan bersatu.
Namun kedua belah pihak menolak kesepakatan damai dan melihat aksi kekerasan sebagai alasan untuk menantang langkah tersebut. (Tnt/Mut)