Liputan6.com, Jakarta - Jutaan rakyat Indonesia hari Rabu ini akan menggunakan hak pilihnya untuk memilih gubernur, bupati, walikota dan wakilnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang diadakan secara serentak. Seperti di Tanah Air, AS juga mengadakan pilkada, namun aturannya beragam dan tidak serentak.
Seperti dilansir dari VOA News, Rabu (9/12/2015), apabila di Indonesia ada 34 provinsi, maka di Amerika ada 50 negara bagian. Negara bagian yang terpadat penduduknya adalah California, sedangkan yang paling sedikit, Wyoming.
Karena AS merupakan negara federasi, setiap negara bagian memiliki tingkat otonomi tinggi, termasuk dalam pelaksanaan pilkada, yang dilakukan dengan banyak variasi antar negara bagian.
Advertisement
Setiap negara bagian dipimpin oleh seorang gubernur. Seperti halnya di Indonesia, gubernur di AS dipilih langsung oleh warga lewat pemilu. Namun tidak serentak.
Dari 50 negara bagian, hanya 36 yang memiliki batasan masa jabatan gubernur. Gubernur yang masih bisa ikut pemilihan, terkadang bersaing dengan bakal calon dari partainya sendiri. Siapa yang akhirnya mewakili suatu partai ditetapkan melalui proses primary, atau pemilihan pendahuluan.
Ada 2 partai utama di AS, yaitu Demokrat yang berpandangan liberal, dan Republik yang cenderung konservatif.
Pemenang utama masing-masing partai kemudian akan berhadapan dalam pemilihan gubernur.
Warga AS dari segala latar belakang bisa mencalonkan diri sebagai gubernur, termasuk kalangan selebriti. Aktor Arnold Schwazenegger, dari Partai Republik, pernah menjabat sebagai Gubernur California tahun 2003 sampai 2011.
Selain di negara bagian, pilkada di Amerika juga diadakan pada tingkat county atau kabupaten dan kotamadya.
Pilkada tingkat county tidak hanya untuk memilih bupati atau walikota saja, tapi juga para pejabat yang akan mengisi pos-pos pemerintahan, seperti sherif atau pejabat dewan sekolah.
Seperti di Indonesia, tidak semua kota memiliki walikota. Namun kota besar seperti New York dan Los Angeles, memiliki jabatan ini. Walikota dan dewan kota dipilih langsung oleh warga lewat pilkada.
Karena setiap negara bagian memiliki otonomi masing-masing, maka aturan pilkada pada tingkat county, kota, hingga negara bagian sangat bervariasi, mulai dari waktu pelaksanaan, persyaratan siapa yang boleh memilih, hingga teknis pelaksanaannya. Satu lagi perbedaan pilkada di Indonesia dan AS adalah tingkat partisipasi.
Di AS, tingkat partisipasi pilkada sangat rendah. Pada gelaran yang juga dikenal dengan sebutan midterm elections itu, hanya 36 persen penduduk AS yang berhak ikut pemilihan memberikan suaranya.