Upaya Perubahan Iklim Global Amerika Terhalang Partai Republik?

Orang-orang dari Partai Repulik meragukan bahwa pengurangan emisi karbon dapat menyelesaikan masalah pemanasan global.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 13 Des 2015, 18:25 WIB
Diterbitkan 13 Des 2015, 18:25 WIB
20151114- Barack Obama Serangan Bom Paris-Perancis-AFP
Presiden AS Barack Obama memberikan pernyataan terkait serangan bom di Perancis, Jumat (13/11/2015). Obama berjanji akan membantu Perancis menangkap pelaku serangan bersenjata ini. (AFP Photo/Jim Watson)

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat Barack Obama memuji Konferensi Perubahan Iklim PBB atau COP21. Dia mengatakan kesepakatan itu sangat kuat dan bersejarah untuk menyelamatkan Bumi dari efek perubahan iklim.

"Hari ini orang-orang Amerika bisa berbangga karena kesepakatan bersejarah ini merupakan penghargaan untuk kepemimpinan Amerika. Selama tujuh tahun terakhir, kami telah mengubah Amerika Serikat menjadi pemimpin global dalam memerangi perubahan iklim," kata Obama seperti dikutip Reuters, Minggu (13/12/2014).

Menurut Obama, kesepakatan ini menunjukkan apa yang mungkin dapat diperbuat untuk selamatkan planet ini.

"Perjanjian ini merupakan kesempatan terbaik kita harus menyelamatkan satu planet yang kita punya," ujar dia.

Hal ini dia katakan di Gedung Putih, satu jam setelah kesepakatan itu ditandatangani. Namun, Obama menekankan tidak ada kesepakatan yang sempurna, termasuk kesepakatan perubahan iklim.

"Bahkan jika semua target awal yang ditetapkan di Paris terpenuhi, kita hanya akan menjadi bagian dari perjalanan untuk mengurangi karbon dari atmosfer," tambah Obama.

Obama juga telah membuat kebijakan memerangi perubahan iklim global menjadi prioritas, namun hal itu ditentang oleh Partai Republik di kongres.

Jim Inhofe, seorang skeptis pemanasan global yang mengepalai Lingkungan Senat dan Komite Pekerjaan Umum, mengatakan kesepakatan iklim tidak signifikan ke Amerika.


"Kepemimpinan Senat sudah blak-blakan dalam posisi bahwa Amerika Serikat tidak terikat secara hukum untuk perjanjian menetapkan target emisi atau komitmen keuangan untuk itu tanpa persetujuan Kongres," kata Inhofe.

Selain Inhofe, beberapa Partai Republik menyuarakan pendapat mereka tentang kesepakatan.

Calon Presiden dari Partai Republik, Donald Trump juga mengatakan keraguannya dengan perjanjian Paris itu. Dia meragukan bahwa pengurangan emisi karbon dapat menyelesaikan masalah pemanasan global. Dia mengatakan, bahwa suhu dunia naik-turun.

Sementara, pernyataan Donald Trump ini dimentahkan oleh calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton dalam akun Twitter-nya.

"Kami tidak mampu diperlambat oleh orang yang skeptis terhadap iklim, yang meragukan kemampuan Amerika untuk memenuhi tantangan ini," kata Clinton yang berjanji akan menjadikan perubahan iklim menjadi prioritas dalam kepemimpinannya jika dia terpilih nanti.

Sementara, Perwakilan dari Partai Demokrat, Raul Grijalva, mendesak tindakan cepat oleh Kongres Partai Republik untuk mendanai dan mendukung kesepakatan Paris.

"Terlalu banyak orang telah menghabiskan karier mereka berpura-pura bahwa perubahan iklim adalah tipuan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok lingkungan gelap dan penelitian para ilmuwan Machiavellian. Publik Amerika tahu betul bahwa tidak terjadi," kata Grijalva.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya