Liputan6.com, Washington DC - Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden disebut-sebut memiliki kekayaan senilai US$ 29 juta atau sekitar Rp 386 miliar. Klaim tersebut tercantum dalam surat wasiat yang ia tulis dan dirilis oleh para pejabat intelijen Amerika Serikat pada Selasa 1 Maret 2016.
Surat wasiat ini, bersama dengan sejumlah dokumen lain, diambil oleh pasukan khusus Amerika saat menggerebek rumah Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan pada Mei 2011, yang berakhir dengan kematian Osama.
Dalam surat wasiat tersebut, seperti diberitakan BBC yang dikutip Rabu (2/3/2016), Osama disebutkan berencana menyerahkan hampir semua kekayaannya untuk mendukung gerakan ekstremisme. Tak diketahui apakah anggota keluarga juga mendapatkan bagian.
Advertisement
Baca Juga
Dalam salah satu dokumennya dituliskan harta itu ada di Sudan, tetapi tak jelas apakah dalam bentuk uang tunai atau aset. Osama tinggal di Sudan selama 5 tahun pada 1990-an, sebagai tamu pemerintah Sudan.
Tak diketahui pasti apakah harta itu akan diberikan seluruhnya ke ahli warisnya.
Dokumen lain yang ditujukan kepada Osama juga menjelaskan kemajuan yang ia sebut sebagai perang melawan teror Barat dan kegagalan Amerika di Afghanistan.
"Mereka pikir mudah memenangkan perang dan bisa mencapai tujuan dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Kita perlu bersabar sedikit lebih lama. Dengan kesabaran, ada kemenangan!" demikian petikan tulisan Osama dalam dokumen tersebut.
Selain itu juga disebutkan ia mendesak Amerika untuk melawan bencana perubahan iklim demi menyelamatkan manusia, menggambarkan ketakutan dokter gigi menanam alat pelacak di gigi istrinya.
Osama bin Laden juga disebutkan merencanakan kampanye media besar-besaran untuk memperingati tahun ke-10 serangan 11 September atau 9/11 di AS.