Ini Bahasan Penting Menlu Australia Saat Kunjungi Jakarta

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, Indonesia dan Australia ingin memperkuat hubungan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 21 Mar 2016, 20:29 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2016, 20:29 WIB
Menlu Retno dan Menlu Australia Julie Bishop
Menlu Indonesia, Retno Marsudi berjalan bersama Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop seusai melakukan pertemuan di Jakarta, Senin (21/3).(REUTERS/Darren Whiteside)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di kantornya. Berbagai hal dibicarakan dalam pertemuan itu termasuk soal penanganan terorisme.

Usai pertemuan, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, Indonesia dan Australia ingin memperkuat hubungan terutama di bidang perdagangan mengingat nilainya saat ini cukup besar hampir 8,5 miliar dolar. Peningkatan wisatawan ke Indonesia juga turut dibicarakan.

"Nilai investasi cukup tinggi demikian juga jumlah wisatawan Australia ke Indonesia jumlahnya lebih dari 1 juta. Indeks ekonomi perdagangan, baru-baru ini Indonesia-Australia sepakat merundingkan kembali Indonesia-Australia comprehensive policy yang diusung Menteri Perdagangan Thomas Lembong saat itu kunjungan pada 14-18 Maret lalu," ujar Retno kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (21/3/2016).

Selain itu, kerja sama di bidang pendidikan juga akan ditingkatkan. Sedikitnya 2 ribu mahasiswa Australia menggunakan beasiswa di Indonesia. Sebaliknya, tak kurang dari 17 ribu mahasiswa Indonesia melanjutkan studi di Australia.

"Menlu Bishop katakan Indonesia merupakan destinasi menarik bagi mahasiswa Australia," imbuh dia.

Tak ketinggalan, isu terorisme juga turut dibicarakan. Kerja sama Indonesia-Australia dalam menangkal terorisme juga menjadi bahasan penting.

"Banyak hal yang bisa kita kerja samakan terutama untuk syiarkan toleransi dan moderasi. Kira-kira itu yang dibahas," Retno menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya