Liputan6.com, Kabul - Ledakan besar terjadi di pusat kota Kabul, Afghanistan, Selasa (19/4/2016) sekitar pukul 09.45 waktu setempat. Pejabat Afghanistan mengatakan bahwa ledakan tersebut kemungkinan berasal dari bom bunuh diri.
Sementara itu Taliban telah mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Sediq Sediqqi, mengatakan area bom bunuh diri yang diikuti dengan tembakan, telah dikelilingi oleh pasukan keamanan.
Advertisement
"Pasukan keamanan sedang dalam perkelahian dengan pemberontak bersenjata yang tak diketahui jumlahnya," ujar seorang polisi di lokasi serangan, Mohammad Afzel.
Seperti yang dikutip dari CBS News, berdasarkan kabar dari Istana Kepresidenan Afghanistan, peristiwa tersebut menyebabkan korban jiwa, namun hingga kini belum diketahui jumlah pastinya.
Baca Juga
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Ismail Kawoosi, mengatakan, menurut laporan awal sedikitnya terdapat 300 orang terluka di berbagai rumah sakit di Ibu Kota, namun diduga jumlahnya dapat meningkat. Sementara korban tewas dilaporkan ada 7 orang.
Seorang pejabat Afghanistan mengatakan bahwa penyerang menargetkan unit pelayanan rahasia yang melindungi tokoh-tokoh penting istana kepresidenan.
Ia juga berkata bahwa penyerang meledakkan bom mobil di luar gedung, sementara militan lainnya berhasil masuk.
Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan kelompoknya yang menyebabkan ledakan tersebut.
Taliban telah meningkatnya serangan terhadap pasukan keamanan sejak mengumumkan serangan musim semi pekan lalu. Sementara itu, peristiwa yang terjadi pada pagi hari tadi merupakan yang pertama dilakukan di Ibu Kota.
Dalam sebuah pernyataan dari Istana Kepresidenan, Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, sangat mengutuk serangan teroris pagi ini yang menyebabkan sejumlah warga tewas dan terluka.