Liputan6.com, Hanoverton - Sebuah desa mungil di Columbiana County, negara bagian Ohio, memiliki sejarah penting di masa awal berdirinya negara Amerika Serikat dan Partai Republik.
Tapi bukan hanya sejarah, tapi juga kisah seram. Konon, sejumlah arwah masa lalu masih berkeliaran di sana.
Desa Hanoverton didirikan pada 1800-an oleh pihak abolisionis (pendukung pembebasan budak). Ada suatu penginapan bernama Spread Eagle Tavern & Inn di Plymouth Street yang menjadi saksi sejarah.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari Fox 8 pada Selasa (28/6/2016), David Johnson, pemilik penginapan, mengatakan, "Sejarahnya menakjubkan. Yang menarik semua warga di jalan ini memiliki kisah hantu masing-masing."
Bukan hanya itu, hampir semua rumah dan bangunan di jalan tersebut menjadi bagian dari jejaring Underground Railroad, termasuk Spread Eagle Tavern & Inn.
Keluarga Johnson memperbaiki properti itu dan memperkuat lorong di bawah tanah supaya lestari bagi generasi mendatang.
"Di sinilah para budak bersembunyi pada siang hari dan kabur pada malam hari menuju komunitas aman lainnya," kata Johnson.
Ada juga lemari roti Prancis dari Abad ke-16, tiket asli Ford Theater dari malam pembunuhan Presiden Lincoln, dan sehelai bendera asli Perang Revolusi.
Selama bertahun-tahun, para petinggi Partai Republik telah mengunjungi penginapan itu, misalnya Presiden Abraham Lincoln, William McKinley, dan James Garfield.
Namun demikian, ada beberapa hantu yang disebut-sebut tidak pernah hengkang, misalnya hantu seorang budak pelarian dan anak perempuan berusia 8 tahun yang meninggal dalam kebakaran pada tahun 1800-an.
Mike Ellis, sang manajer umum di penginapan, mengatakan, "Ia berlarian gembira, bermain-main seakan tidak mengetahui dia sudah meninggal." Ellis mengaku tidak percaya keberadaan hantu sebelum bekerja di pengingapan itu.
Yang paling kondang adalah arwah seorang wanita muda bernama Olevia Nicholas atau terkadang dikenal juga sebagai Olevina Nichols -- karena salah kutip dalam pencatatan.
Olevia adalah salah satu putri pemilik awal penginapan. Ia mencoba peruntungan karier seni lakon di New York pada pertengahan 1800-an. Selagi di sana, tunangannya meninggalkan dia sehingga Olevia pulang dengan remuk redam.
"Terbayang oleh saya, dia ke sini untuk mencari ketenangan," kata Mike. Tapi wanita itu tidak menemukan kedamaian, "Akhirnya hati yang patah itu menyebabkannya gila hingga ia bunuh diri."
Ada beberapa laporan Olevia menyingkap kain sprei kamar tamu yang sedang menginap di bekas kamar tidurnya di lantai 3.
Penginapan ini kaya sejarah dan memancarkan pesonanya dengan sesuatu yang bisa dilihat dan dinikmati semua orang. Mike melanjutkan, "Tempat ini indah melalui berbagai cara."
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.