Liputan6.com, Jeddah - Acting Konjen RI di Jeddah, Dicky Yunus, angkat bicara terkait kondisi Arab Saudi pasca-ledakan bom di tiga tempat berbeda. Dia mengatakan, kondisi di Saudi berangsur-angsur pulih.
"Situasi di Saudi pada umumnya berjalan normal," ucap Dicky dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/7/2016).
Baca Juga
Dia menambahkan, meski sudah normal, Otoritas Keamanan Saudi masih terlihat melakukan penjagaan ketat di lokasi tempat ledakan bom Arab Saudi.
Advertisement
"Terdapat beberapa penjagaan ketat di sekitar lokasi ledakan. Aparat keamanan juga melakukan pemeriksaan di titik-titik tertentu dan memeriksa identitas," kata dia.
Oleh karena itu, Dicky meminta seluruh WNI di Arab Saudi meningkatkan kewaspadaannya, termasuk menghindari tempat keramaian untuk sementara waktu.
"KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah telah mengeluarkan imbauan melalui media elektronik Twitter dan Facebook agar WNI yang berdomisili di Arab Saudi maupun yang tengah melakukan ibadah umrah tetap tenang dan waspada serta menghindari lokasi keramaian yang diduga menjadi sasaran ledakan," katanya.
"Hal ini berdasarkan informasi yang diterima, bahwa ledakan terkait dengan Hari Kemerdekaan AS pada 4 Juli," Dicky menerangkan.
Dalam waktu 24 jam terakhir, tiga ledakan mengguncang sejumlah titik di Arab Saudi. Aksi teror pertama yang berupa bom bunuh diri terjadi di depan Konsulat Jenderal AS di Jeddah pada pukul 03.38 dinihari waktu setempat.
Bomber dilaporkan tewas sementara dua petugas keamanan terluka dalam pengeboman di depan Konsulat Jenderal AS tersebut. Sementara itu, sebuah ledakan juga terjadi di kawasan Masjid Nabawi, Madinah.
Sejumlah media asing menyebutkan peristiwa itu sebagai bom bunuh diri, namun aparat keamanan setempat masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut. Dalam tragedi ini, seorang pelaku dan dua petugas polisi dilaporkan tewas.
Aksi teror juga melanda Masjid Syeikh Faraj Al'Umran di Kota Qatif, Arab Saudi. Hingga saat ini belum terdapat pernyataan resmi dari Pemerintah Arab Saudi terkait dengan tiga ledakan yang terjadi di negara itu.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung-jawab atas aksi teror ini.