Liputan6.com, Jakarta Saat seseorang yang berpengaruh menghilang secara tiba-tiba dan ditemukan saat sudah tak lagi bernyawa, teori-teori konspirasi biasanya bermunculan, mencoba menjelaskan penyebab kematian atau menghilangnya orang tersebut.
Ada spekulasi yang benar dan tepat sasaran, dan ada juga yang hingga kini masih menimbulkan misteri di tengah-tengah masyarakat.
Mulai dari dugaan dibunuh hingga disembunyikan oleh negara, berikut Liputan6.com merangkum 5 teori konspirasi kematian, dikutip dari Listverse.com, Minggu (17/7/2016).
Advertisement
1. Mikhail Lesin
Pada November 2015 mantan orang kepercayaan Kremlin, Mikhail Lesin, ditemukan tewas di dalam kamar hotel di Washington D.C.
Media Rusia menyatakan, Lesin meninggal karena serangan jantung setelah sekian lama menderita sebuah penyakit.
Namun, penyelidik AS belakangan mengungkapkan bahwa orang kepercayaan Kremlin tersebut, tewas akibat hantaman benda tajam.
Lesin dulunya merupakan orang kepercayaan Presiden Rusia, Vladmir Putin, ikut ambil andil dalam upaya pengontrolan media.
Saat pensiun pada 2015, pria itu mulai membeli properti di AS dan berencana untuk pindah total. Setelah kematiannya, berbagai konspirasi bermunculan. Dugaan kuat mengatakan dia dibunuh sebelum sempat bekerja sama dengan peneliti korupsi AS.
Dugaan lainnya menyebutkan Lesin sedang berada dalam perlindungan Witness Protection, setelah menyebarkan rahasia kekayaan Putin.
2. Francois De Grossouvre
Francois De Grossouvre merupakan orang kepercayaan Presiden Prancis François Mitterrand. De Grossouvre tewas dengan dua peluru bersarang di kepalanya di Elysee Palace pada 7 April 1994.
Kematian orang kepercayaan presiden itu hanya berselang beberapa jam dari pembunuhan Presiden Rwanda, Juvenal Habyarimana.
Menurut mantan PM Rwada, Grossouvre dibunuh karena mengetahui rencana pembunuhan sang presiden, dan berusaha untuk memperingati orang nomor satu Rwanda itu.
Pembuat Narkoba hingga Presiden Rwanda
3. Juvenal Habyarimana
Pada April 1994 pesawat yang ditumpangi oleh Presiden Rwanda, Juvenal Habyarimana, ditembak jatuh oleh dua misil permukaan-ke-udara.
Masih menjadi misteri, siapa yang bertanggung jawab atas penyerangan tersebut. Pemerintah Hutu menyalahkan kelompok pemberontak Tutsi.
Sementara itu, Tutsi menuding, pelakunya merupakan seseorang dari pemerintahan Habyarimana yang kesal karena sang presiden menyetujui perjanjian damai. Mencari alasan untuk memulai Genosida.
Pada 2012 sebuah laporan dari Prancis menyebutkan bahwa misil tersebut ditembakkan dari tempat Presidential Guard Elite Rwanda.
Namun, laporan tersebut mengakibatkan adanya kebingungan dan praduga. Pada saat itu, Presidential Guard dilatih oleh Prancis dan beberapa pejabat negara itu berada di kamp, saat malam kejadian.
4. Gerardo Huber
Pada 1992, Kolonel Gerardo Huber, seorang pejabat intelijen Chili, menghilang secara misterius saat sedang hiking.
Tiga orang militer mencoba untuk membawa anaknya yang berusia 6 tahun. Namun, saudari iparnya menolak dengan alasan, mereka akan menggunakan bocah itu untuk mengancam Huber.
Kolonel itu ditemukan tiga minggu kemudian dalam keadaan tak bernyawa dan tengkorak hancur.
Pada 2003, investigasi seputar kematian Huber kembali memanas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolonel itu dibunuh oleh seorang senior militer.
Huber dibunuh akibat mengetahui rahasia bahwa Chili menjual senjata ilegal kepada Kroasia, saat Perang Bosnian.
5. Eugenio Berrios
Pada tahun 1995, kerangka Eugenio Berrios digali di sebuah pantai di Uruguay. Berrios yang merupakan seorang ahli kimia yang dibunuh karena kesaksian akan aktivitasnya di laboraturium bawah tanah Chili.
Ia dibunuh setelah melakukan kesaksian di kantor polisi. Militer Uruguay mengelilingi stasiun tempat dia berada, meminta polisi untuk menyerahkannya di suatu titik pertemuan.
Setelah itu, Berrios tidak pernah terlihat lagi. Sontak hal tersebut menimbulkan banyak teori konspirasi, tentang keberadaan sang ahli kimia.
Teori terkenal menyebutkan, Berrios dibunuh untuk menutupi keterlibatan rezim Pinochet, dalam penyeludupan narkoba.
Advertisement