Konvensi Partai Republik AS Dibayangi 'Horor' Senjata Api

Polisi telah meminta serangkaian pengetatan aturan termasuk tidak membawa senjata api, tapi ditolak karena bertentangan dengan UU federal.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 18 Jul 2016, 11:41 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2016, 11:41 WIB
Konvensi Partai Republik AS Dibayangi 'Ketakutan' Senjata Api
Konvensi Partai Republik AS Dibayangi 'Ketakutan' Senjata Api (Aljazeera)

Liputan6.com, Cleveland - Menjelang diselenggarakannya Konvensi Nasional Partai Republik AS, kota Cleveland bakal menghadapi gelombang massa pengunjuk rasa. Apalagi Donald Trump, sebagai calon tunggal capres dari partai berlambang gajah itu semakin menuai kontroversi.

Baik grup pro maupun anti-Trump, direncanakan akan menggelar demo di Quicken Loans Arena di pusat kota Cleveland. Konvensi rencana akan dimulai pada Senin 18 Juli hingga 4 hari mendatang.

Dilansir dari Aljazeera, Senin (18/7/2016), pihak keamanan kota Cleveland telah mencoba membatasi warga dan waktu demonstrasi. Namun, akhirnya membebaskan rencana pengunjuk rasa dan boleh mendekati gedung pertemuan. Hanya saja memberi jangka waktu yang lebih ketat.

Konvensi Partai Republik AS Dibayangi 'Ketakutan' Senjata Api (Aljazeera)

Perubahan itu terjadi ketika kelompok American Civil Liberties Union of Ohio menuntut kota, dan pada akhir Juni, hakim federal meminta kota kembali kepada peraturan dasar karena pembatasan itu bertentangan dengan kebebasan berekspresi.

Para pengunjuk rasa diperbolehkan berada wilayah dekat di Arena, namun tidak diperkenankan melewat tempat konvensi berlangsung.

Bagaimanapun, perubahan itu jelas memberi tantangan bagi petugas keamanan Cleveland. Hal itu disebabkan catatan masa lalu demo di tiap kampanye Trump kerap kali terjadi.

Konvensi Grand Old Party digelar setelah serangkaian kekerasan domestik di AS terjadi terutama serangan snipper di Dallas, Texas.

Juga pada Minggu 17 Juli, terdapat serangan terhadap polisi di Louisiana.

Adapun kelompok pro dan anti-Trump sebelumnya pernah bentrok satu sama lain.

UU Senjata di Ohio yang Merisaukan

Ketakutan akan adanya kerusuhan juga karena peraturan negara bagian Ohio, yang membolehkan tiap warga membawa senjata api.

Gubernur Ohio, John Kasich mengatakan kalau ia tak punya otoritas membekukan undang-undang negara bagian tentang senjata. Kasich, yang juga mantan kandidat capres dari Republik, menjelaskan hal itu setelah ada permintaan dari presiden persatuan polisi Cleveland agar UU tersebut dibekukan selama konvensi.

Permintaan itu datang setelah serangan kepada polisi pada Minggu yang menewaskan 3 petugas di Lousiana.

Menurut National Rifle Associaton (NRA), di negara bagian Ohio tidak dibutuhkan izin untuk membeli pistol, senjata laras panjang dan pendek. Namun, tak seperti senjata api yang bebas dibawa, para demonstran tidak diperkenankan membawa senjata mainan, payung dengan ujung tajam, bola tenis dan makanan kaleng.

Beberapa kelompok rencananya akan demo depan Arena. Salah satunya adalah grup Oath Keeper-- yang dideskripsikan oleh Southern Poverty Law Center adalah grup anti-pemerintah-- akan hadir. Menurut juru bicara Oath Keeper, mereka akan membawa senjata api di dekat area konvensi.

Namun, kota Cleveland membuat aturan terkait parameter di mana senjata api tak diperbolehkan. Akibatnya, kelompok pro senjata api, Ohio Carry mengecam rencana parameter itu. 

"Akan ada banyak orang di situ. Tak hanya para demonstran. Jangan sampai mereka kehilangan hak mereka untuk mempertahankan diri," kata Brett Pucillo, Presiden dari Ohio Carry.

Kendati demikian Ohio Carry tidak akan jadi salah satu pengunjuk rasa.

"Ini adalah hak pribadi mau bawa senjata atau tidak. Namun, keselamatan mereka menjadi aspek penting bagi kami," tambah Pucillo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya