Liputan6.com, Jakarta - Mantan Perdana Menteri dan Presiden Asosiasi Jepang Indonesia, Yasuo Fukuda, bersama para eksekutif perusahaan besar Negeri Sakura menghadiri upacara peringatan Univeritas Darma Persada (Unsada) yang ke-30. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara kunjungan mereka ke Indonesia.
Unsada merupakan universitas swasta yang didirikan pada 1986 oleh alumni Indonesia yang pernah menuntut ilmu di Jepang dengan tujuan memanfaatkan ilmu dan pengalaman selama berada di sana.
"Kami mendirikan universitas ini sebagai sumbangsih dan rasa terima kasih kami kepada negara yang telah memberi kami kesempatan kepada kami untuk belajar di Jepang," ujar salah satu pendiri Unsada, Ginandjar Kartasasmita, dalam kata sambutannya di gedung aula Unsada, Kamis (28/7/2016).
Advertisement
"Sekolah ini kami harapkan sebagai monumen hidup yang menunjukkan kerja sama antar dua negara yang dirintis oleh mahasiwa Indonesia yang pernah belajar di Jepang," tambahnya.
Menurut Ginandjar, Unsada merupakan satu-satunya perguruan tinggi di dunia yang didirikan oleh mahasiswa yang pernah belajar di luar negeri.
Ia juga menyebut hubungan antar negara melalui bidang pendidikan juga penting di samping kerja sama ekonomi karena lebih berkelanjutan.
Dalam kesempatan itu, Ginandjar juga mengungkap pentingnya kerja sama Indonesia dengan Jepang, bagi kemajuan negeri ini.
"Pembangunan yang telah kita capai saya kira sangat dipengaruhi oleh bantuan Jepang melalui kerja sama antar negara, membangun bukan hanya prasarana ekonomi, namun prasarana sosial, pendidikan, dan pemberian ribuan beasiswa," ujar Ginandjar.
Pada kesempatan yang sama Mantan PM Fukuda mengatakan, Unsada menjadi jembatan persahabatan antar Jepang dengan Indonesia.
"Antara Jepang dan Indonesia selama ini telah terselenggara pertukaran yang aktif di berbagai bidang seperti politik ekonomi, budaya olah raga dan lain-lain. Oleh karena itu, hubungan dari hati ke hati pun terus terjalin di antara kita," tutur Fukuda.
"Universitas Darma Persada pun telah senantiasa memainkan peran sentral dalam pertukaran masyarakat kedua negara," imbuh Fukuda.