Liputan6.com, Washington, DC - Selera mungkin bisa berubah dari waktu ke waktu. Tapi rupanya di publik saat ini tengah merebak "selera" untuk mencari tahu informasi menu makanan yang menjadi pilihan pemimpin politik, terutama calon presiden Amerika Serikat (AS) asal Partai Republik.Â
Ternyata, sebelum capres AS asal Partai Republik, Donald Trump, merayakan hari yang panjang dalam tiap kampanyenya dengan beberapa ayam goreng KFC di jet pribadinya, banyak dari Pendiri Negara AS menempatkan aksen dan menu Prancis dalam menu makanan di Gedung Putih.
Advertisement
Presiden Thomas Jefferson dan James Monroe keduanya menghabiskan hidupnya bertahun-tahun di luar negeri sebelum menjabat.
Lainnya memiliki selera lebih sederhana, seperti Abraham Lincoln, yang dikatakan oleh sejarawan menyantap sebutir apel dan kopi panas sebelum makan malam.
Pada 1835, Kolonel Thomas S. Meacham dari Sandy Creek, New York mengirimkan 635 kg blok keju kepada Presiden Andrew Jackson. Tak bisa memakannya sendirian, Presiden Jackson pada tahun 1837 membuka pintu Gedung Putih bagi para kolega dan masyarakat. Mereka memakan keju cheddar tua sembari membicarakan masalah politik saat itu.
Cara dan selera makanan presiden AS rupanya membuat banyak orang penasaran. Presiden Bill Clinton dan George H.W Bush sangat menikmati makanan besar dan melimpah ruah dibanding saat Presiden Ronald Reagan berkuasa.
Bush menyukai sosis goreng babi dan brokoli.
Jauh sebelum Bill Clinton disumpah pada tahun 1993, New York Times memuat makanan kesukaannya: Chiken enchiladas, taco, iga panggang, burger keju, pie lemon keju, pie persik, daging rendam saus itala, dan casserole kentang buatan ibunya. Selama kampanye 1992, cara makan mantan gubernur Arkansas itu dijadikan perbincangan di acara TV karena tidak seimbang dengan gaya hidupnya.
Di antara presiden yang paling memikat cara dan kebiasaan makannya adalah Presiden Barack Obama. Ia memiliki disiplin pribadi dengan tidak makan lebih dari tujuh kacang almond untuk snack sore. Kendati demikian, ia kerap menambahkan jumlah kacang itu--kadang-kadang.
Siasat Politik Donald Trump
Beberapa bulan sebelumnya, capres Donald Trump mengatakan kepada publik tentang kebaikan masakan cepat saji. Kata pebisnis tajir itu, produk cepat saji itu baik. Ia juga menganggap sanitasi makanan fast food jauh lebih bersih.
"Karena kalau satu hamburger jelek, seluruh jaringan McDonalds akan rusak. Satu burger rusak, Anda bisa memilih Wendy's atau tempat yang lain," katanya kepada CNN.
"Saya suka kebersihan, dan saya tidak mau memikirkan bagaimana makanan itu diproses. Dan saya pikir fast food menjawab tantangan saya itu. Mereka bersih, dan saya tidak bisa memikirkan dari mana mereka memproses masakan itu" ujar Trump lagi.
"Big Mac itu lezat!" Lagipula, ia memang kerap memesan makanan cepat saji saat berkampanye.
Â
"Cepat," ujarnya sambil mengunyah Burger King di pesawat pribadinya kepada Dail Mail.
Trump bahkan menyarankan makanan cepat saji sebagai makanan resmi pemerintah. Hal itu dianggap murah dan memotong dana makanan.
"Kita harusnya makan hamburger di meja konferensi, dengan begitu, kita akan menikmati makanan tanpa perlu etika dan hasilnya perundingan pun bisa terjadi dengan santai," ujarnya kepada New York Times.Â
Semenjak saat itu, Trump kerap mengunduh foto dirinya di media sosial merayakan tiap akhir kampanyenya dengan makanan cepat saji dari McDonald's dan KFC.
Ia juga mencoba meraih simpati suara Hispanik di Cinco De Mayo dengan makan semangkuk Taco di meja kerjanya di Trump Tower dan membagi foto dirinya itu secara online.
Apa Favorit Hillary Clinton?
Nominasi dari Partai Demokrat, Hillary Clinton juga tak punya rahasia apapun tentang makanan kesukaannya. Tak seperti suaminya, --yang kini menjadi vegetarian-- dan bahkan setelah operasi bypass pada 2004 serta beberapa kesehatan jantung lainnya, Hillary masih menyukai daging dan unggas. Hal itu terlihat selama kampanyenya di Chiptole, Ohio. Tim kampanyenya memesan semangkuk burrito ayam.
Pada April lalu, Hillary mengatakan kepada pembawa acara 'The Breakfast Club' kalau ia membawa saus cabai tiap kali bepergian.
Karena kerap membawa cabai itulah ia sempat dijuluki nafas api atau terkenal dengan kalimat-kalimatnya yang tajam. Pada Januari lalu, kepada NPR ia mengatakn secara rutin mengonsumsi cabai jalapeno segar selama kampanye 1992 hingga sekarang.Â
"Kebiasaan itu membuat saya sehat dan punya banyak stamina serta memiliki kekuatan yang stabil hingga saat ini," ujar Hillary.
Advertisement