Boko Haram Rilis Video Terbaru Kondisi Tahanan Siswi Chibok

Rekaman itu ditujukan kepada orangtua siswi Chibok agar meminta pemerintah bebaskan militan Boko Haram ditukar dengan tahanan.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 15 Agu 2016, 07:02 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2016, 07:02 WIB
Boko Haram Rilis Video Terbaru Kondisi Tahanan Siswi Chibok
Boko Haram Rilis Video Terbaru Kondisi Tahanan Siswi Chibok (Aljazera)

Liputan6.com, Niger - Kelompok Boko Haram pada Minggu 14 Agustus merilis sebuah video teranyar di media sosial berisi kondisi terbaru ratusan siswi yang diculik di Chibok dua tahun lalu

Rekaman berdurasi 11 menit itu ditujukan kepada 'keluarga siswi Chibok'. Pada 14 April 2014, Boko Haram menculik 276 remaja putri dari sekolah berasrama di Chibok.

Dalam rekaman itu, seorang militan Boko Haram berbicara bahasa Hausa di depan kelompok siswi yang memakai kerudung.

Pria itu meminta pemerintah Nigeria untuk membebaskan militan Boko Haram yang tengah dipenjara. Ditukar dengan para siswi.

Pria tersebut juga mengklaim beberapa remaja putri telah tewas akibat serangan udara oleh militer Nigeria. Sementara, ia mengatakan 40 remaja telah dikawinkan.

Dilansir dari CNN, Senin (15/8/2016) pria itu menyuruh keluarga tahanan meminta pemerintah Nigeria untuk membebaskan tahanan Boko Haram ditukar dengan anak-anak mereka. Dilanjutkan dengan ancaman, remaja-remaja putri itu tak akan hidup apabila pemerintah melakukan tindakan agresif dalam membebaskan tawanan.

CNN tak bisa mengonfirmasi keaslian video itu, demikian pula tak diketahui kapan rekaman itu diambil.

Penculikan siswi Chibok menjadi isu politik di Nigeria hingga saat ini. Pemerintah dan militer telah dikritik dengan lambannya tindakan mereka menolong para tahanan.

Selain siswi Chibok, lebih dari 2.000 remaja baik wanita maupun pria diculik Boko Haram semenjak 2014. Kebanyakan dari mereka digunakan untuk budak seks, militan, bahkan bomber bunuh diri. Demikian dilaporkan lembaga Hak Asasi Manusia bermarkas di London, Amnesty Internasional. 

 

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya