Liputan6.com, East Liverpool - Sebuah kota di Negara Bagian Ohio, Amerika Serikat memutuskan untuk merilis sejumlah foto tentang bahayanya efek dari zat berbahaya heroin. Salah satunya, nyaris merenggut keutuhan keluarga.
Salah satu foto yang dipamerkan adalah gambar pasangan pria dan wanita yang pingsan di kursi depan sebuah mobil. Sementara, sebuah di belakang mereka seorang anak duduk di car seat miliknya.
Baca Juga
"Kami merasa penting untuk memperlihatkan efek dari obat-obatan berbahaya itu," tulis status kota East Liverpool di Facebooknya, seperti dilansir CNN, Minggu (11/9/2016).
Advertisement
"Kami merasa butuh untuk menjadi suara bagi anak-anak yang terjebak di situasi mengerikan itu," lanjut alasan kota itu.
Foto-foto itu, yang ditampilkan di laman Facebook disertai bahaya peringatan yang keras. Gambar tersebut didapat di sebuah pemberhentian lampu merah oleh petugas pada Rabu lalu.
Polisi Kevin Thompson dari Kepolisian East Liverpool mendatangi pengemudi, James Acord. Si sopir, dengan kepala bergoyang ke depan dan belakang menjawab pertanyaan petugas dengan bahasa yang kacau dan tak dimengerti.
Thompson mengatakan, Acord mencoba mengatakan ia tengah membawa penumpang yang pingsan di kursi depannya, Rhonda Pasek, ke rumah sakit. Namun, tak lama kemudian, Acord juga tak sadarkan diri. Dan Thompson melihat ada seorang bocah laki-laki duduk di belakang.
"Anak itu tak bisa berbicara untuk dirinya dan kami berharap kisahnya membuat orang lain berpikir dua kali sebelum menyuntikkan racun itu di depan anak mereka," lanjut pernyataan polisi.
Bocah itu ternyata anak dari Pasek dan masih berusia empat tahun.
Petugas sadar bahwa muka Pasek berubah menjadi biru. Thompson segera memanggil tim gawat darurat yang segera menyuntikan Narcan--sejenis zat kimia yang mampu menyelamatkan nyawa over dosis.
Menurut surat dakwaan pengadilan, Acord didakwa bersalah karena mengendarai mobil dalam kondisi mabuk dan membahayakan nyawa seorang anak. Ia dijatuhkan hukuman 1 tahun penjara, SIM-nya dicabut untuk tiga tahun serta denda US$ 475.
Sementara Pasek menyatakan ia tak bersalah karena membahayakan anak, namun mengaku mabuk di muka umum.
"Kami sadar banyak orang yang merasa tersinggung dengan foto-foto itu, dan untuk itu kami minta maaf. Namun, penting bagi kami terutama buat mereka yang bukan pengguna narkoba, ini adalah gambaran pekerjaan kami sehari-hari," lanjut pernyataan kepolisian.
"Racun heroin telah mencengkeram komunitas, dan bukan polisi saja, namun ada perbedaannya, kami berniat untuk melawan masalah itu hingga sirna. Jika ada yang merasa tersinggung, kami siap menghadapi itu semua."