Terkuak, Misteri Sungai Berwarna 'Merah Darah 'di Rusia

Pekan lalu sebuah sungai di Rusia berubah warna menjadi merah darah. Hal itu memicu kehebohan di kalangan penduduk setempat.

oleh Citra Dewi diperbarui 13 Sep 2016, 11:31 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2016, 11:31 WIB
Berubahnya warna Sungai Daldykan menjadi merah darah akibat tumpahan di salah satu pabrik Norilsk Nickel
Berubahnya warna Sungai Daldykan menjadi merah darah akibat tumpahan di salah satu pabrik Norilsk Nickel (AFP/Green Peace)

Liputan6.com, Norilsk - Sungai Daldykan di Norilsk, Rusia, tiba-tiba berubah warna menjadi merah darah pada Selasa 6 September 2016 lalu. Kejadian aneh itu memicu kehebohan di kalangan penduduk setempat.

Sungai tersebut berada di dekat pabrik metalurgi Nadezhda yang dikelola Norilsk Nickel, produsen nikel dan paladium terbesar di dunia.

Pemerintah pun memerintahkan dilakukannya penyelidikan untuk mengetahui apakah ada kerusakan pipa di kota yang dikenal sebagai produsen nikel itu.

Awalnya, Norilsk Nickel membantah perubahan itu disebabkan karena polusi aktivitas pabrik dan menyebut bahwa warna sungai tak berbeda dari kondisi biasa.

Sungai Daldykan di Norilsk berubah warna menjadi merah (Facebook)

Namun, beberapa hari setelah kejadian aneh tersebut, Norilsk Nickel mengaku pihaknya menjadi penyebab berubahnya warna Sungai Daldykan. Mereka mengatakan, hujan lebat pada 5 September lalu menyebabkan bendungan penyaringan di pabrik Nadexzhda meluap ke sungai Daldykan.

Seperti dikutip dari BBC, Selasa (13/9/2016), Norilsk Nickle mengklaim tumpahan tersebut tak menimbulkan bahaya bagi orang-orang maupun satwa liar.

Namun aktivis Greenpeace Rusia mengatakan pernyataan itu terlalu dini untuk dikeluarkan. "Kamu tak bisa mengatakan bahwa tak ada akibat besar," ujar Alexei Keiselyov.

Sungai Daldykan di Norilsk berubah warna menjadi merah (Facebook)

Keiselyov menambahkan, Norilsk Nickel memegang kendali akses ke seluruh Semenanjung Taymyr, di mana kejadian berubahnya warna itu terjadi. Menurutnya, hal itu menghambat peneliti melihat polusi ke pabrik tersebut.

Pejabat Kementerian Lingkungan Hidup sebelumnya telah menduga bahwa kebocoran pipa pabrik yang menyebabkan perubahan warna. Sementara itu kelompok masyarakat adat telah menuduh perusahaan tersebut memiliki standar keamanan yang longgar.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya