29-9-1780: Menyamar Jadi Tentara AS, Mata-Mata Inggris Digantung

Mata-mata Inggris yang menyusup ke dinas militer AS, John Andrea ditangkap sebelum akhirnya ia dieksekusi mati pada usia 31 tahun.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 29 Sep 2016, 06:00 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2016, 06:00 WIB
20150729-hukuman mati
Ilustrasi hukuman mati.

Liputan6.com, Washington, DC - John Andre harus menghadap ajalnya 'lebih cepat'. Gara-gara, penyamarannya di angkatan bersenjata Amerika Serikat terbongkar. Andre diketahui merupakan mata-mata Inggris yang menyusup ke dinas militer AS.

Penyamaran Andre dibongkar tiga tentara, yaitu John Paulding, David Williams dan Isaac Van Wart, sebelum akhirnya ia ditangkap pada 23 September 1780.

Saat digeledah, di sepatu Andre terdapat secarik kertas yang menunjukkan kalau ia adalah kaki tangan dari seorang Jenderal Inggris yang juga sempat menyamar di dinas militer AS, Benedict Arnold.

Mendengar kabar Andre ditangkap, Arnold memilih kabur ke Inggris

Kaburnya Arnold membuat nasib Andre semakin sial. Ia segera diseret ke pengadilan militer dan dijatuhi hukum mati dengan cara digantung.

Sesaat usai divonis, Andre diizinkan mengirimkan dua surat. Ia memilih menyampaikan pesan terakhir kepada seorang Jenderal Inggris, Henry Clinton. Sementara yang lainnya ia tujukan kepada George Washington.

Dalam surat kepada Washington, Andre menyatakan siap dihukum mati. Namun dengan cara ditembak bukan digantung.

"Ditembak regu tembak salah satu cara terhomat dari pada saya harus digantung," sebut Andre dalam suratnya kepada Washington, seperti dikutip dari Histroy Channel.

Sebenarnya, surat itu cukup menggugah nurani Washington. Orang Nomor Satu di AS itu pun mengirimkan surat pada Jenderal Clinton.

Ia meminta Andre ditukar dengan Arnold. Penukaran ini agar Arnold bisa dihukum gantung oleh Pemerintah AS.

Tetapi surat dari Washington sampai batas waktu yang ditentukan tak pernah dibalas oleh Inggris. Ia pun menulis surat lanjutan yang berisi Andre akan dieksekusi mati.

"Mayor Andre berasal dari Angkatan Darat Inggris, lewat pertimbangan ia adalah seorang mata-mata musuh yang menurut hukum harus dieksekusi mati, panglima tertinggi memutuskan eksekusi akan dilaksanakan pada pukul lima tanggal 29 September," ucap Washington dalam suratnya kepada Clinton.

Setelah dijatuhi hukuman mati pada 28 September, eksekusi gantung terhadap Andre dilakukan di Tappan, New York pada 2 Oktober di tahun yang sama. Andre meninggal dunia pada usia 31 tahun.

Selain peristwa itu pada 29 September 1992, Fernando Affonso Collor de Mello yang menjabat sebagai Presiden Brasil digulingkan. Sosok de Mello tercatat sebagai presiden termuda Brasil, ia menduduki kursi orang nomor satu di Negeri Samba pada usia 40 tahun.

Sementara itu pada 29 September 2012, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya