Menlu: Berita 13 Polri Hilang di Badai Matthew Tak Benar

Lebih dari ratusan orang meninggal dunia akibat terjangan Badai Matthew.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 10 Okt 2016, 17:05 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2016, 17:05 WIB
20160405-Menlu Retno Marsudi -Jakarta
Menlu Retno Marsudi memberikan pernyataan pers di Kantor Kemenlu, Jakarta, Selasa (5/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Bogor - Badai Matthew menerjang sejumlah wilayah di Amerika Serikat dan Karibia. Lebih dari ratusan orang meninggal dunia.

Di tengah berita itu, terdengar kabar bahwa ada 13 orang anggota Polri terjebak dan hilang di Haiti saat Badai Matthew sedang menerjang.

Merespons kabar tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi segera meluruskan kabar itu. Dia menyatakan isu bahwa 13 anggota Polri hilang tidak benar.

"Saya bicara dengan dubes kita di Havana sejak Kamis lalu ada berita 13 (anggota Polri kita) di UN Nation tak ada kabar. Sudah di cek oleh dubes kita, berita itu enggak benar," sebut Menlu Retno di Bogor, Senin (10/10/2016).

Selain itu, Menlu pun memastikan sampai saat ini tak ada WNI yang jadi korban Badai Matthew. Baik itu yang berada di Haiti, Kuba atau Amerika Serikat.

"Laporan dari AS karena ada laporan yang masuk dari kami termasuk dari konjen kami di Houston dan Dubes kita di Washigton tak ada korban WNI," papar dia.

Di AS sendiri, Badai Matthew pecahkan rekor banjir di pesisir timur negeri Paman Sama setelah mata badai datang dari Samudera Atlanik dan menciptakan hujan luar biasa deras di sepanjang timur North Carolina.

Badai membawa dampak kerusakan dan mengakibatkan jutaan rumah tak teraliri listrik di tenggara AS, mulai dari Florida hingga ke dua negara bagian Carolina. Setelah menewaskan lebih dari 800 orang di Haiti, 12 orang lainnya dilaporkan tewas di pesisir timur AS.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya