Liputan6.com, Hammam al-Alil - Pasukan keamanan Irak menemukan dua kuburan massal di dekat Mosul yang berisi sekitar 250 jasad pada Kamis, 17 November 2016. Salah satu kuburan ditemukan di dalam sumur.
Menurut Komandan Polisi Federal Irak, Brigadir Jenderal Faris Radhi Abbas, kuburan itu ditemukan di dekat Hammam al-Alil dan merupakan ulah ISIS.
"Kami meyakini sumur itu berisi lebih dari 200 jasad. ISIS menggunakan kuburan massal ini untuk membunuh dan membuang jasad dalam dua tahun terakhir," ujar Abbas seperti dikutip dari CNN, Jumat (18/11/2016).
Advertisement
Baca Juga
"Teroris ISIS juga menanam bom di sekitar kuburan massal ini untuk mencegah anggota keluarga menemukan jasad orang yang mereka cintai," kata Abbas. Ia menambahkan, pasukan keamanan sedang bekerja untuk menjinakkan bom di sekitar tempat itu.
Abbas menambahkan, kuburan massal kedua yang ditemukan di dekat Hammam al-alil berisi sekitar 45 jasad.
Abdulrahamn al Wagga dari Dewan Provinsi Nineveh mengatakan, pejabat telah menerima laporan adanya kuburan massal di dalam sebuah sumur dalam dua tahun terakhir.
"Beberapa korban dibuang hidup-hidup oleh ISIS ke dalam sumur dan beberapa lainnya dibiarkan meninggal di sana karena luka-luka," ujar al Wagga.
Sebelumnya pada 7 November lalu, kuburan massal berisi 100 jasad korban pemenggalan ditemukan di kota yang sama.
Hammam al-Alil merupakan kota yang dilewati Sungai Tigris dan terletak 30 km dari selatan Mosul. Daerah itu berhasil dibebaskan oleh Polisi Federal Irak sekitar 10 hari lalu.
Kamis, 17 November lalu menandai sebulan berjalannya pertempuran yang dilakukan oleh koalisi pimpinan Irak untuk mengambil kembali Mosul, di mana operasi tersebut melibatkan sekitar 100.000 orang. Pertempuran antara pasukan Irak dengan militan ISIS di Mosul pun tak terelakkan.
Pada Rabu 16 November lalu, pasukan paramiliter Irak mengatakan, mereka telah mengambil alih sebuah pangkalan udara strategis di luar Tal Afar.
Setelah Baghdad, Mosul merupakan kota kedua di Irak dengan kepadatan penduduk tertinggi, yakni dengan jumlah populasi 1,2 juta jiwa. Sejumlah badan bantuan telah memperingatkan bahwa upaya untuk membebaskan kota tersebut dari ISISÂ bisa memicu krisis pengungsi baru.