Rudal Ancam Mekah, OKI Gelar Rapat Darurat di Arab Saudi

Rapat darurat dihadiri Menlu Retno Marsudi. Dalam pertemuan ini, Menlu mengecam keras ancaman rudal yang mengarah ke Mekah.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 18 Nov 2016, 10:14 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2016, 10:14 WIB

Liputan6.com, Mekkah - Menteri luar negeri negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) berkumpul di Mekah. Mereka datang untuk menghadiri pertemuan darurat terkait serangan rudal balistik ke Arab Saudi.

Sebagai negara anggota OKI, dalam pertemuan darurat ini delegasi Indonesia dipimpin langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Mantan Dubes RI untuk Belanda di depan rapat tersebut menegaskan, pentingnya anggota OKI untuk berkontribusi terhadap perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan dan di tingkat global.

Namun sayangnya, perkembangan di kawasan Timur Tengah belakangan ini menunjukkan sebaliknya, Khususnya terkait dengan situasi di Yaman.

Retno menyampaikan, sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia mendorong penyelesaian politis yang inklusif dan damai terhadap konflik di Yaman. Dorongan ini sejalan dengan apa yang dilakukan PBB dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).

"Untuk itu langkah pertama yang perlu segera diambil adalah memberhentikan kekerasan terhadap masyarakat sipil di Yaman," tegas Retno dalam keterangan pers kepada Liputan6.com, Jumat (18/11/2016).

Terkait tindakan peluncuran rudal balistik ke Saudi, Menlu menekankan, tindakan itu dikecam keras oleh Pemerintah Indonesia. Pasalnya, pelaku peluncuran rudal telah melanggar kedaulatan dan integritas negara tersebut.

"Indonesia mengecam dan tidak dapat mentoleransi semua aksi atau serangan terhadap tempat suci (holy site) agama mana pun” tegas Rento.

Pada pertemuan di Mekah ini, negara OKI sepakat mengesahkan resolusi mengenai peluncuran rudal balistik oleh kelompok Houthi. Hal tersebut juga telah memuat usulan baru yang digagas Indonesia mengenai perlunya seluruh Negara OKI meningkatkan kesatuan dan solidaritasnya serta memajukan kerja sama yang saling menguntungkan bagi seluruh negara anggota, sejalan dengan nilai Islam sebagai Rahmatan lil Alamin.

Pada 27 Oktober lalu, koalisi yang dipimpin Arab Saudi dalam perang sipil di Yaman mengatakan, kelompok militan Houthi meluncurkan misil balistik menuju Mekah.

Dikutip dari Reuters, Jumat (28/10/2016), pasukan koalisi tersebut telah memusnahkan misil yang berjarak 65 kilometer menuju Mekah. Serangan tersebut tak menimbulkan adanya kerusakan.

Sementara itu Houthi mengonfirmasi bahwa pihaknya meluncurkan misil balistik Burkan-1 menuju Arab Saudi.

Namun kelompok tersebut mengatakan, target mereka adalah Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, salah satu bandar udara tersibuk di negara itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya