Liputan6.com, Jakarta Singkat. Itulah kata yang paling tepat menggambarkan lawatan bersejarah Presiden Mesir Anwar Sadat ke Israel pada 1977 lalu.
Sadat saat itu menjadi sorotan global. Pasalnya, ia merupakan pemimpin negara Arab pertama yang menginjakkan kaki di negeri zionis tersebut.
Rombongan besar delegasi Mesir tiba di Israel melalui Bandara Ben Gurion. Di negara yang sempat jadi rival mereka itu, Sadat hanya tinggal selama 36 jam.
Advertisement
Saat mendarat, Sadat disambut dua orang terpenting di Israel. Perdana Menteri Menachim Begin dan Presiden Eprhaim Katzir.
Baca Juga
Tembakan ke udara pun langsung dilepaskan Militer Israel saat Sadat dan kedua pemimpin mereka berjalan di karpet merah. Itu merupakan tanda penghormatan bagi tamu negara yang berkunjung.
Setelah upacara penyambutan, iringan mobil pun menjemput rombongan Sadat. Mereka menuju Yerusalem untuk mengadakan pertemuan bilateral dengan Begin selama satu jam.
Esoknya Sadat datang ke parlemen Israel, Knesset. Pidato berisi pesan-pesan damai ia sampaikan di depan para wakil rakyat tersebut.
"Kami menyambut Anda untuk hidup di antara kami secara aman dan damai," ujar Sadat seperti dikutip dari BBC History, Sabtu (19/11/2016).
Kunjungan Sadat ke Israel, berefek panjang. Ia menjadi begitu populer, khususnya di dunia Barat.
Ganjarannya sunguh luar biasa. Bersama Begin mereka dihadiahi Nobel perdamaian pada 1978.
Sadat boleh populer di luar negeri. Tetapi hal itu tak berlaku di Jazirah Arab. Dirinya dan Mesir benar-benar diisolasi dan dijauhi negara-negara tersebut.
Sebelum mengunjungi Israel, Mesir dan pihak Tel Aviv itu terlibat perseteruan sengit. Yang ujungnya berubah jadi peperangan.
Mesir beralasan mereka harus angkat senjata karena Israel menduduki bagian dari Semenanjung Sinai pada 1967.
Lelah berperang, pemimpin Mesir di depan parlemennya mengatakan mereka siap mengunjungi Israel untuk berbicara soal perdamaian.
Mendengar ada rapat niatan tersebut, Israel segera bertindak. Mereka mengirimkan undangan resmi kepada Sadat untuk mengunjungi negaranya.
Sadat menerima undangan tersebut. Tindakan ini mengejutkan dunia. Pasalnya, mereka sempat ragu terkait niat kedua negara untuk melakukan perundingan damai.
Pada tanggal yang sama tahun 1969, pemain sepakbola Brasil, Pele mencetak gol ke-1000 sepanjang karir profesionalnya. Pria yang memiliki nama asli Edison Arantes do Nascimento menjadi salah satu pemain bola terbaik sepanjang sejarah.
Kemudian, pada 19 November 1493 dalam perjalanan keduanya ke Dunia Baru, Christopher Columbus menjejakkan kali di sebuah pulau yang dihuni sekitar 50.000 orang suku Indian Taino atau Arawak.