Putin Beri Surat Natal Kepada Trump, Apa Isinya?

Surat Natal yang diterima dari Putin disebut Trump dengan 'very nice'. Apa yang dituliskan presiden Rusia itu kepada sang miliarder?

oleh Citra Dewi diperbarui 25 Des 2016, 12:00 WIB
Diterbitkan 25 Des 2016, 12:00 WIB
Donald Trump dan Vladimir Putin
Donald Trump dan Vladimir Putin (Reuters)

Liputan6.com, Washington DC - Presiden terpilih Donald Trump pada Jumat 23 Desember lalu mengungkap sebuah surat yang ia terima dari Presiden Rusia Vladimir Putin.

Selain mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru, di dalam surat tersebut Putin mendesak Trump untuk mengambil langkah-langkah nyata dalam mengembalikan kerangka kerja sama bilateral.

"Surat Natal yang sangat baik dari Vladimir Putin; pikirannya sangat benar," ujar Trump dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN, Minggu (25/12/2016). "Saya berharap kedua belah pihak dapat mewujudkan pikiran ini, dan kami tidak harus berjalan dalam jalur alternatif."

Dalam surat tertanggal 15 Desember yang diterjemahkan oleh tim Trump, Putin menyebut adanya tantangan global dan regional serius yang harus dihadapi Rusia dan AS dalam beberapa tahun belakangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan kedua negara mejadi faktor penting dalam memastikan stabilitas dan keamanan dunia modern.

"Saya berharap setelah Anda menempati posisi sebagai Presiden Amerika Serikat kita akan mampu--dengan bertindak dengan cara yang konstruktif dan pragmatis--untuk mengambil langkah-langkah nyata dalam mengembalikan kerangka kerja sama bilateral di berbagai bidang serta membawa tingkat kerja sama kita di kancah internasional ke tingkat yang lebih baik," imbuh Putin.

Surat tersebut diungkap beberapa hari setelah Rusia dengan gamblang mengeluhkan tentang hubungan mereka dengan AS di bawah pemerintahan Obama, serta setelah Trump mengeluarkan pernyataan tentang perlunya memperkuat dan memperluas kemampuan nuklir AS.

Dalam konferensi tahunan akhir tahun yang diadakan pada Kamis 22 Desember kemarin, Putin mengatakan bahwa AS dan Rusia perlu membahas cara-cara untuk menormalkan hubungan kedua negara.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengkritik buruknya hubungan Rusia dengan AS selama pemerintahan Obama. "Hampir seluruh tingkat dialog kami telah membeku," ujar Peskov kepada kantor berita pemerintah RIA Novosti.

Sementara itu juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby, mengemukakan hal berbeda. Ia mengatakan bahwa keterilbatan diplomatik dengan Rusia terus berlanjut dalam berbagai isu.

Saksikan juga video berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya