Liputan6.com, San Francisco - Pasangan suami istri diaspora Indonesia, Leo Gondokusumo dan Febry Arnold, membuka restoran mie kuah Jepang atau dikenal dengan ramen di salah satu lokasi prima San Francisco, Embarcadero Center.
Leo dan Febry merintis restoran yang diberi nama Kirimachi Ramen tersebut sejak empat tahun lalu. Leo awalnya belajar membuat ramen sendiri, tapi kemudian memutuskan mempelajarinya langsung ke Jepang.
"Di Amerika, cuma ada beberapa restoran ramen yang chef-nya bisa buat semua dari scratch, jadi itu salah satu keuntungan Kirimachi," kata Leo.
Advertisement
Seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (5/1/2017), Leo mengaku ramen di restorannya dibuat sendiri, mulai dari saus, sup, hingga bahan utama yaitu mie.
"Kita pengen buat noodle sendiri karena lebih enak ya, terus itu untuk marketing juga. Jadi actually di San Francisco cuma ada dua ramen shop yang buat noodle sendiri, nah kita kedua. Semuanya beda rasanya, kita tadinya beli noodle dari LA, jadi dibawa ke sini, itu juga menurut spesifikasi kita, jadi kita special order, tapi tetap beda," jelas Leo.
Keunggulan cita rasa itu diakui oleh pelanggan Kirimachi Ramen. Salah satunya dikatakan oleh Ade Echizenya, seorang pengunjungnya.
"Ramen broth nya enak, noodle-nya juga pas karena mereka bikin sendiri noodle-nya jadi rasanya lebih beda, lebih enak, terus egg-nya juga, mereka bikinnya pas banget gitu, enak banget," ujar Ade.
Bahkan, seorang pelanggan lainnya yang pernah bersekolah di Jepang, Jonnie Jones, mengakui ramen di Kirimachi Ramen lebih enak dari yang pernah dicobanya di Tokyo.
Untuk mempertahankan pelanggan dan memenangkan kompetisi penjualan, Leo rutin memperbaiki menu yang disajikannya.
"Strateginya, kalau menurut saya, cuma dengarkan apa yang pelanggan mau, itu kunci yang paling penting, besides do your best. Jadi buat makan terbaik, lalu coba lebih baik lagi. Kalau pelanggan tidak suka, jangan tersinggung," tutur Leo.