Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) menggelar pertemuan High-Working Level Strategic Dialogue (HWLSD). Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Luar Negeri kedua negara.
Salah satu agenda pembahasan adalah soal pertahanan, termasuk di antaranya rencana pembangunan kapal selam di Indonesia.
"(Kapal selam) di produksi di sana tapi dirakit di sini," sebut Wamenlu A.M. Fachir di kantor Kemlu, Kamis (6/2/2017).
Meski sudah pembicaraan lebih lanjut, belum bisa dipastikan kapan kapal selam tersebut akan dirakit di Indonesia. Harus ada beberapa tahapan yang mesti dilalui sebelum alutsista itu dirakit.
Baca Juga
"Mudah-mudahan prosesnya cepat, kalau prosedur cepat maka sesegera mungkin dirakit di Surabaya," jelas dia.
Indonesia dalam beberapa tahun terakhir memesan kapal selam mesin propulsi diesel elektrik DSME-209 (Proyek H.7713) kelas Chang Bogo kepada Korsel.
Ada tiga kapal selam yang dipesan Indonesia dari Pemerintah Korsel. Pemesanan ini dilakukan lewat proses alih teknologi milik galangan kapal Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).
Dua kapal awal seluruhnya dibangun DSME di Korsel. Sementara satu lainnya dirakit oleh PT PAL.
Dilansir dari Antara, pengadaan kapal perang telah menjadi prioritas dalam revisi Minimum Essential Force II 2015-2019 TNI AL untuk memenuhi keperluan arsenal guna mendukung visi World Class Navy.
Advertisement